Ilustrasi tenaga medis penanganan corona | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Insentif tenaga medis dan kesehatan yang terlibat penanganan Virus Corona (Covid-19) di Provinsi Lampung, dari anggaran verifikasi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung kurang lebih mencapai Rp3,6 miliar. Namun saat ini, yang telah dicairkan dan yang masuk ke rekening baru mencapai kurang lebih Rp313 juta.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan, meski intensif yang sudah cair baru mencapai Rp313 juta, Reihana mengklaim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih terus berupaya meningkatkan realisasi pencairan dana intensif tersebut. Nantinya dana tersebut, akan ditransfer ke Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Lampung terlebih dahulu.

"Pembayaran intensif ini dari Kemenkes langsung ditransfer ke Bakeuda, setelah itu baru ditransfer ke rekening masing-masing. Nantinya pembayaran intensif ini, akan berubah caranya yang dinamakan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) tambahan," kata Reihana, Rabu (8/7/2020).

Melalui dana BOK tambahan ini, nantinya akan masuk ke dalam mekanisme anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Untuk di Provinsi Lampung, terdapat beberapa daerah yang menggunakan dana APBD untuk intensif ini. Namun penggunaannya hanya sampai pada Juni 2020.

"Ada beberapa daerah yang ternyata menggunakan APBD sampai Juni saja, kemudian baru mengajukan kepada Kemenkes. Ternyata mereka baru mendengar adanya informasi, akan dibayar lewat BOK tambahan untuk insentif tenaga medis," ujar Reihana.

Untuk Provinsi Lampung sendiri, tercatat ada 20.169 tenaga kesehatan, yang berperan dalam penanganan Covid-19. Total ini terdiri dari 2.127 tenaga medis, 9.286 perawat, dan 8.756 bidan yang bekerja di 30 rumah sakit rujukan Covid-19 di 15 kabupaten/kota.(FEBRI/PRO2)