BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandar Lampung mampu bersaing di tingkat nasional dengan membuat inovasi kendaraan bahan bakar minyak (BBM) ke energi berbasis listrik. Inovasi ini dalam rangka menyukseskan program pemerintah energi ramah lingkungan menggunakan energi masa depan berbasis listrik.
"Siswa siswi Kejuruan MAN 2 Bandar Lampung mengonsentrasikan kendaraan berbahan bakar minyak berhasil di konversi kan ke energi listrik," kata Kepala MAN 2 Bandar Lampung Nauval , Sabtu (6/1/2023).
Bahkan inovasi ini selain konversi ke energi ramah lingkungan, juga membuat kendaraan lama difungsikan kembali. Caranya, inovasi ke tenaga listrik yang sebelumya menggunakan BBM.
"Energi ramah lingkungan merupakan energi masa depan Indonesia. Ini energi alternatif untuk sebuah depan bangsa Indonesia" ujar Nauval.
Sebelumnya Fuzi Nur Ilahi dan M Angga Yulizar, siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandar Lampung berhasil mengonversi dua kendaraan jenis Vespa 2 Tak menjadi motor listrik. Hasil konversinya itu ditampilkan dalam pameran Devotion Experience (Dev-X) Kementerian Agama (Kemenag), JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024)
"Kebetulan sekolah kami adalah madrasah keterampilan. Kami dan tim punya ide untuk mengubah Vespa berbahan bakar minyak menjadi berbahan listrik," kata Fuzi dan Angga lewat keterangan tertulis.
Fuzi dan Angga mengatakan, ide pembuatan motor listrik ini berawal dari Program Konversi BBM ke motor listrik. Dipilihnya Vespa karena ketersediaan bahan yang banyak. "Dua motor Vespa yang dipamerkan memiliki spesifikasi yang berbeda. Vespa dengan warna biru menggunakan aki kering 12 V, 20.2 AH, dengan motor penggerak berdaya 1.500 watt," jelasnya.
Sementara Vespa dengan warna merah menggunakan baterai lithium-ion dengan motor berdaya 3.000 watt, setara dengan kekuatan motor Tiger. Untuk pengisian baterai diklaim bisa sampai empat jam dan bisa menempuh jarak sekitar 100 km.
Guru Keterampilan MAN 2 Bandar Lampung, Abdullah menjelaskan pengerjaan Vespa BBM menjadi motor listrik ini. Menurutnya, untuk konversi mesin memakan waktu 2-3 hari. Sedangkan pengerjaan rangka bisa sampai dua minggu.
Abdullah mengaku banyak pihak yang tertarik membeli. Namun hasil praktik siswa MAN 2 Bandar Lampung ini memang tidak dijualbelikan. Biaya pengerjaan motor Vespa ini diperkirakan menghabiskan sekitar Rp40 juta.
"Jika dikerjakan massal, mungkin harganya bisa lebih murah lagi," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Litbang Kemenag Amien Suyitno mengatakan konversi motor listrik yang dilakukan siswa madrasah menjadi kebanggaan karena mampu menciptakan kreasi baru. "Talenta seperti ini harus dikembangkan terus oleh madrasah. Karena ke depan orang-orang yang akan dibutuhkan adalah yang punya skill, punya talenta, yang punya kemampuan bisa beradaptasi," kata Suyitno.
Menurutnya, kreasi yang diciptakan ini menunjukkan madrasah setara sekolah lain pada umumnya. Di samping itu madrasah memiliki keunggulan yang tak dimiliki sekolah lain yakni dari sisi penguatan karakter spiritual dan sains-teknologi.
"Jadi anak madrasah sudah harus bangga. Anak madrasah sudah di atas rata-rata, sehingga mereka harus bangga. Tapi jangan lupa ada tantangan lebih besar, maka harus terus belajar, belajar, belajar," kata dia. (***)
Editor Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...
1189
Olahraga
12931
Bandar Lampung
6163
Lampung Selatan
3422
Kominfo Lampung
3374
Lampung Tengah
3356
453
18-May-2025
340
18-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia