"Data yang diperoleh (dari FDR) adalah 69 jam, mencatat 19 penerbangan, termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan," kata Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo.
Misteri penyebab jatuhnya Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang itu mulai terkuak. Meski belum seluruhnya.
Pertama, data FDR menunjukkan, pesawat sudah mengalami kerusakan dalam empat penerbangan terakhirnya, termasuk kecelakaan pada 29 Oktober 2018. Kerusakan diketahui terjadi pada penunjuk kecepatan atau airspeed indicator.
"KNKT sedang mengumpulkan data terkait perbaikan yang dilakukan selama terjadi kerusakan ini," ungkap Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono di kantornya, Senin 5 November 2018.
Ini diperkuat dengan hasil wawancara penyidik dengan pilot-pilot yang menjalankan pesawat tersebut pada tiga penerbangan terakhir. Juga data logbook yang ditulis para teknisi.
"Interview dari penerbang-penerbang yang menerbangkan sebelumnya maupun data-data perbaikan yang telah dilakukan oleh teknisi-teknisi dari maskapai tersebut," ujar Soerjanto.
#"Jadi saya ulang lagi bahwa KNKT sedang meneliti bersama Boeing, bersama NTSB, untuk lebih mendetailkan tentang kerusakan pada penunjuk kecepatan atau airspeed indicator pada empat penerbangan terakhir," lanjut dia.
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
11671
Humaniora
580
Bandar Lampung
682
183
17-Jul-2025
197
17-Jul-2025
220
17-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia