Berdasarkan data yang diunggah situs pemantau penerbangan Flightradar24, sebelum berakhir di perairan Tanjung Pakis, Karawang, pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan kode registrasi PK-LQP sebelumnya digunakan dalam penerbangan dari Denpasar-Jakarta (JT 043), Manado-Denpasar (JT 775), dan Lombok-Denpasar (JT 829).
Namun, belum jelas pada penerbangan mana, pesawat yang baru dipakai dua bulan tersebut bermasalah.
Sementara, fakta kedua yang diungkap KNKT terkait dengan kondisi mesin pesawat sesaat sebelum jatuh ke laut.
"Mesin dalam keadaan hidup dengan putaran yang cukup tinggi saat menyentuh air," ujar Soerjanto saat bertemu dengan keluarga korban kecelakaan Lion Air di Hotel Ibis, Jakarta, Senin 5 November 2018.
Petunjuk itu terkuak usai bagian mesin Lion Air berhasil ditemukan Tim SAR. "Temuan bagian mesin menunjukkan, kedua mesin dalam keadaan hidup dengan RPM (revolutions per minute) tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air," kata dia.
Fakta ketiga, diduga kuat pesawat tidak meledak di udara. Ini sekaligus membantah spekulasi-spekulasi tentang penyebab hancurnya kapal terbang Lion Air nahas.
"Pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air, ketika impact terhadap air, dan pesawat tidak pecah di udara," kata Soerjanto.
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
11674
Humaniora
583
Bandar Lampung
685
187
17-Jul-2025
201
17-Jul-2025
224
17-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia