Hal itu diperjelas dengan temuan serpihan-serpihan pesawat Lion Air di area yang relatif lebih terkonsentrasi. Bila pesawat meledak di udara, maka serpihan akan lebih tersebar.
"Ketika pesawat menyentuh air, kecepatannya cukup tinggi, maka serpihan yang terjadi sedemikian rupa. Menandakan energi yang dilepas saat itu sangat luar biasa," ujar Soerjanto.
Sebelumnya, sejumlah ahli menduga, Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 diperkirakan menukik ke bawah dengan tiba-tiba, sehingga kecepatannya mencapai 1.000 kilometer per jam atau lebih, sebelum akhirnya membanting laut.
Berdasarkan analisis data situs pemantau penerbangan, FlightRadar24, seperti dikutip dari Bloomberg, sesaat sebelum Boeing 737 MAX 8 tersebut menghantam laut (impact), bagian hidung membentuk sudut 45 derajat di bawah cakrawala.
Menurut sejumlah ahli, itu adalah kondisi yang luar biasa curam untuk jatuhnya sebuah pesawat.
Namun, berapa persisnya kecepatan pesawat sebelum terjun ke laut hanya bisa dikonfirmasi dari data yang terdapat dalam perangkat perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR), yang kini masih dianalisis para penyelidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
#Berdasarkan data FlightRadar24, yang diambil dari transmisi radio pesawat, mengindikasikan, Lion Air PK-LQP melesat dengan kecepatan 1.000 km/jam sebelum terhempas ke Laut Jawa.
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
11675
Humaniora
584
Bandar Lampung
686
154
17-Jul-2025
192
17-Jul-2025
202
17-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia