SUMBA (Lampungpro.com)-Provinsi Nusa Tenggara Timur terus melakukan terobosan untuk memperkenalkan daerahnya kepada dunia. Salah satunya dalam waktu dekat akan menggelar Festival Tenun Ikat Sumba di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), 12-15 Juli 2017.
Ini potensi yang tak boleh disepelekan. Motif Tenun Sumba sangat khas. Desain ragamnya simetris. Ini melambangkan keseimbangan dan keharmonisan hidup manusia. Itu sebabnya Kemenpar ikut mensupport agenda ini, ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, Selasa (11/7).
Jangan takut bosan menyaksikan acara ini. Karena yang ditampilkan di Festival Tenun Ikat Sumba 2017, semuanya sangat keren. Warna dan desainnya sangat eye cathing. Pewarnaan kain tenun sumba menggunakan berbagai daun dan akar-akaran. Semua menggunakan warna alami. Dengan cara seperti itu, kain tenun Sumba warnanya semakin lama semakin bagus tidak pudar. Ada filosofinya, ada sejarahnya, punya story telling yang kuat. Ini sangat matching dengan pariwisata, ujar Esthy.
Festival Tenun Ikat Sumba ini akan diikuti 2017 penenun di empat Kabupaten se-daratan Sumba. Jika tidak ada aral melintang, kegiatan ini akan disaksikan oleh Presiden Jokowi. Kebetulan orang nomor satu di negeri ini juga concern di crative industry.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengungkapkan, Presiden Jokowi dijadwalkan sudah berada di Sumba pada 12 Juli. Jadi akan sempat menikmati acara parade kuda Sandelwood se-daratan Pulau Sumba yang sudah berlangsung selama sepekan mulai dari 3-12 Juli.
"Presiden memang dijadwalkan akan menghadiri acara parade kuda dan festival tenun ikat di Pulau Sumba pada 12 Juli. Namun, jadwal pasti mengenai kunjungan Presiden ke Pulau Sumba masih terus dikoordinasikan dengan Menteri Sekretaris Negara," kata Frans Lebu.
Frans Lebu menjelaskan, Festival Tenun Ikat Sumba 2017 ini tidak sekadar memamerkan kekayaan motif dan kain tenun khas NTT, tetapi juga terdapat pameran, fashion, serta workshop. Festival dengan tujuan meningkatkan kualitas serta melestarikan tenun ikat yang ada di Sumba.
"Festival ini akan memperagakan aktivitas menenun mulai dari pencampuran warna hingga proses menjadi kain atau selendang. Nantinya, dalam festival ini para penenun akan memperagakan cara menenun mulai dari memintal, mengikat benang, memberi warna, hingga menenun menjadi kain tenun yang siap pakai," kata Frans Lebu.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23220
Bandar Lampung
5058
184
18-Apr-2025
245
18-Apr-2025
1434
18-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia