Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pariwisata Zita Anjani Saat di Air Terjun Way Tayas Lampung Selatan | Lampungpro.co/Dok Kominfo

RAJABASA (Lampungpro.co): Suara gemericik air dari ketinggian, berpadu dengan rimbunnya pepohonan di kaki Gunung Rajabasa, menjadi sambutan alami bagi para pendaki dan juga pecinta alam.

Sambutan tersebut, turut dirasakan Ketua TP PKK Kabupaten Lampung Selatan sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, yang menapaki jalur setapak menuju Air Terjun Way Tayas di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.

Didampingi Camat Rajabasa Firdaus serta Kepala Desa Sukaraja, M. Yusuf, Zita tampak antusias menikmati perjalanan. Sesekali ia berhenti memperhatikan derasnya aliran air yang mengalir di sela bebatuan, seakan memastikan panorama tetap terjaga.

Dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam, wisatawan dan pendaki yang tiba di lokasi, langsung disambut dengan derasnya air terjun yang dikenal masih alami dan jarang terjamah wisata massal.

Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani mengatakan, Wisata Way Tayas ini salah satu air terjun terbaik di Lampung Selatan, dengan keasriannya yang akan dipertahankan, tapi juga ditata agar lebih proper.

"Saya ingin memastikan kebersihannya terjaga, karena wisata ini sangat keren. Airnya benar-benar berwarna biru, jadi jangan buang sampah sembarangan, dan jagalah keaslian alam, karena jarang ada air terjun dengan warna seindah ini," kata Zita Anjani.

Bagi masyarakat sekitar, Way Tayas bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ruang untuk melepas penat dan kembali menyatu dengan alam.

Dengan keindahan yang ditawarkan, mulai dari nuansa sejuk khas pegunungan hingga panorama air terjun yang menawan, menjadikan lokasi ini sebagai permata tersembunyi di Rajabasa.

Kunjungan Zita Anjani pun menjadi momentum penting dalam mengangkat potensi wisata alam Lampung Selatan. Harapannya, Way Tayas bisa berkembang menjadi ikon wisata berkelanjutan, tidak hanya membanggakan warga lokal, tetapi juga menarik minat wisatawan dari luar daerah. (***)

Editor : Febri Arianto