BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Target Pemerintah Provinsi Lampung menjadikan Bandara Radin Inten II sebagai embarkasi haji penuh pada 2020, tampaknya bakal kandas. Pasalnya, Bandara berstatus internasional itu dinilai belum memenuhi syarat didarati pesawat berbadan lebar. Salah satu syarat yang belum dipenuhi yakni instrumen landing system (ILS) yang belum bisa dipenuhi. 

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Provinsi Lampung Yozi Rizal menganggap, jika alasan beberapa pihak terkait belum memadainya ILS di Bandara Radin Inten II Lampung ini merupakan alasan yang tidak etis. Yozi menilai bahwasanya, pengelolaan bandara saat ini ada dibawah naungan Angkasa Pura.

"Saya kira, itu merupakan alasan yang lucu. Jika memang terkait ini, fasilitas bandara semuanya dilimpahkan ke Pemprov Lampung yang menyediakan. ILS ini merupakan alat bantu yang bisa mendarat dengan baik atau tidak. Jika ketiadaan ILS ini, lalu kenapa masih banyak maskapai yang mau landing dan take off dari bandara," kata Yozi Rizal, Selasa (10/3/2020).

Dengan demikian, menurut Yozi secara kelayakan ILS ini semuanya sudah layak. Bahkan penerbangan di Lampung juga sudah bertambah. Soal pesawat Airbu, sudah pernah ada yang mendarat maupun take off di Lampung, tidak ada masalah.

"Saya kira, ini nanti akan kita coba ajak bicara lintas komisi. Supaya bisa membicarakan persoalan ini. Jangan membiarkan Pemprov Lampung menjadi pihak yang seakan-akan disalahkan. Kita disini jika memang dipandang perlu akan mengambil peran," ujar Ketua Komisi I DPRD Lampung ini.

Dalam hal ini juga, ia meminta semua pihak terutama komisi terkait untuk berkomunikasi bersama dengan Kanwil Kemenag RI di Lampung, jika diperlukan turut dihadirkan Kemenag langsung di Jakarta, serta berkoordinasi dengan komisi terkait yang ada di DPR RI. (FEBRI/PRO2)