LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.com) : Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, terpantau masih terus aktif meletus (erupsi). Frekuensinya namun mulai menurun. Warga namun tetap diminta menjauh pada radius sekitar 5 km dari kawahnya.
Menurut Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi, masyarakat tak perlu resah namun tetap waspada. Kendati masih terus aktif mengeluarkan letusan beserta material di dalamnya, dalam beberapa waktu terakhir hingga Jumat (4/1/2019) sore tidak terdengar lagi suara dentuman atau gemuruh dari GAK, seperti terjadi sebelumnya.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat tak perlu resah dan tidak terpancing informasi yang tidak jelas. Termasuk melalui media sosial. Dia menyarankan, bila memerlukan informasi terkait GAK itu, dia mempersilakan untuk menghubungi pihaknya atau bisa menanyakannya ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Sampai Jumat sore aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tetap aktif, namun tidak terdengar lagi suara dentuman keras," kata dia
Dia membenarkan peralatan pantau aktivitas GAK itu yang berada di gunung api di dalam laut ini masih mengalami kerusakan dan menunggu perbaikan, sembari memastikan petugas dapat mendarat di lokasi gunung ini. "Bagaimana kami ke sana, sementara kami mengimbau masyarakat menjauhi pada radius 5 km dari kawahnya," terangnya.
Diharapkan kerusakan peralatan itu segera diperbaiki sambil menunggu petugas bisa mendarat di lokasi gunung itu. Pengamatan aktivitasnya masih dapat dilakukan dari pos pantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Carita (Banten). Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang dilaporkan berupa prakiraan ketinggian asap akibat erupsi, tanda-tanda fisik ketika awan panas meluncur ke lautan, arah angin yang mempengaruhi arah abu vulkanik, kepekatan asap karena erupsi, dan kondisi cuaca saat pengamatan berlangsung.
Catatan itu kemudian dikirimkan ke Pos Pengamatan di Pasauran, Carita (Banten) setiap enam jam dalam satu hari. Catatan yang dikirim dari pos pengamatan di Lampung merupakan data pelengkap dari data yang direkam di Pos Carita. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BMKG terkait informasi adanya retakan di lereng GAK itu.(**/PRO4)
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
268
Bandar Lampung
11632
Bandar Lampung
2450
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia