Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Direktur Polinela Prof. Sarono | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan pentingnya pendidikan vokasi sebagai kunci mencetak generasi muda yang siap kerja dan mampu bersaing secara global.

Penegasan itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela) pada Selasa (22/7/2025), dalam rangka memperkuat sinergi antara pemerintah dan institusi pendidikan vokasi di Provinsi Lampung.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Polinela itu, Gubernur menyampaikan bahwa kampus vokasi seperti Polinela harus menjadi pusat inovasi dan laboratorium pengembangan keterampilan anak muda.

"Pendidikan vokasi itu sangat penting karena langsung mengarah pada kebutuhan dunia kerja. Vokasi mencetak lulusan yang terampil dan cepat terserap oleh industri,” ujar Rahmat Mirzani Djausal.

Dalam pidatonya, Gubernur juga menyinggung soal peluang besar yang dimiliki Indonesia dalam dua dekade mendatang. Ia menyebut, Indonesia kini berada di masa bonus demografi, di mana proporsi penduduk usia produktif sangat tinggi. Hal ini, menurutnya, menjadi peluang emas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pencanangan visi Indonesia Emas 2045 bukan tanpa dasar. Berdasarkan hitungan para ahli, dua puluh tahun ke depan Indonesia berpotensi menjadi negara dengan GDP terbesar kelima di dunia,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, pendidikan vokasi merupakan salah satu pilar untuk mewujudkan visi tersebut. Karena itu, menurutnya, pemerintah daerah harus aktif menjalin kolaborasi dengan institusi pendidikan vokasi demi menghasilkan SDM yang unggul dan kompetitif.

Dalam konteks lokal, Rahmat Mirzani Djausal mengapresiasi peran Polinela yang telah berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian di Lampung.

Mirza menyoroti potensi besar Lampung sebagai daerah penghasil padi, jagung, dan singkong, yang harus diimbangi dengan inovasi teknologi penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian.

“Lampung punya banyak komoditas pertanian. Maka dari itu, kita harus punya silo untuk penyimpanan dan dryer untuk pengeringan hasil panen. Polinela bisa menjadi ujung tombak dalam pengembangan teknologi ini,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pengembangan pendidikan vokasi, Pemerintah Provinsi Lampung secara resmi menyerahkan hibah lahan seluas 50 hektar kepada Politeknik Negeri Lampung. Penyerahan ini ditandai dengan penandatanganan dokumen hibah antara kedua belah pihak.

Lahan hibah tersebut akan dimanfaatkan Polinela untuk memperluas fasilitas kampus, termasuk pengembangan laboratorium pertanian, area praktik mahasiswa, dan pusat penelitian inovatif.

Direktur Polinela, Prof. Sarono, menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur atas perhatian dan dukungannya terhadap kampus vokasi.

“Terima kasih Pak Gubernur atas kunjungan dan hibah yang diberikan. Ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus tumbuh dan berkontribusi, sejalan dengan tagline kami: Bersama Lampung Maju, Menuju Indonesia Emas,” ujar Prof. Sarono.

Ia juga menjelaskan perkembangan Polinela dari awal berdiri hingga menjadi politeknik negeri yang kini menjadi salah satu lembaga vokasi terkemuka di Indonesia.

Usai acara utama, Gubernur bersama jajaran Pemprov Lampung menyempatkan diri meninjau fasilitas Green House milik Polinela. Fasilitas ini menjadi pusat penelitian dan pengembangan pertanian yang dimanfaatkan mahasiswa dan dosen untuk berbagai eksperimen dan pengujian teknologi tepat guna.

Kunjungan ini menandai semakin kuatnya sinergi antara Pemprov Lampung dan lembaga pendidikan vokasi dalam memajukan sektor pertanian, pendidikan, dan ketenagakerjaan di daerah. (***)

EDITOR : Sandy,