Ketua TKSK Gisting Ning Sulasih (kiri) saat menyerahkan bantuan beras ke KPM. LAMPUNGPRO.CO/TKSK TANGGAMUS

TANGGAMUS (Lampungpro.co): Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Gisting Tanggamus, Ning Sulasih, memastikan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Tanggamus, khususnya di Gisting, sesuai ketentuan. Dia bahkan membantah informasi yang menyebutkan pembagian telur hanya 10 butir dari ketentuan 15 butir.

"Dari hasil monitor di lapangan dan disertai pernyataan tertulis dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dapat kami pastikan jumlah telur yang diterima yakni 15 butir," kata Ning Sulasih, kepada Lampungpro.co, Kamis (6/1/2022).

Hal itu dia sampaikan terkait informasi e-Warung yang menyalurkan terlor 10 butir ke KPM per bulan. Dia juga menyebutkan bahwa CV Dwi Karya Makmur, yang menjadi salah satu penyalur di daerah tersebut memberikan sesuai ketentuan 15 butir telur per KPM.

Masih dari hasil monitoring lapangan, paket yang diterima berupa beras 10 kg, telur 15 butir, kentang 1 kg, buah pear 1 kg, kacang hijau 1/4 kg, dan ayam empat ekor. Bantuan itu diberikan dalam empat paket terhitung sejak November 2021, karena pengiriman saldo ke KPM diberikan sekaligus di akhir tahun.

Menurut hasil monitoring ke lapangan dan bertemua para Ketua E-warong yang dituduh membagi telor hanya 10, ternyata tidak benar. "Hal ini sudah kami klarifikasi bersama E-warong dan bertemu langsung 33 KPM, yang sudah mengambil beras," kata Ning.

Terkait keterlambatan penyaluran beras, menurut dia, karena pengadaan beras dari pabrik pengilingan padi yang dikontrak suplier terlamat. "Memang terjadi antri penggilingan karena KPM menerima paket sekaligus. Dari saldo terkirim 14 Desember lalu baru terkirim satu bulan. Kemudian pada 16 Desember baru keluar yang tiga bulan, sehingga merupakan pesanan yang luar biasa bagi perusahaan," kata dia. (***)

Editor: Amiruddin Sormin