Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

ICESH 2025 di Universitas Malahayati, Pemateri dari Universitas Gambia Dr. Gabriel Paparkan SDGs Ekonomi Hingga Hukum Lingkungan
Lampungpro.co, 29-Jul-2025

Febri 418

Share

Kegiatan Konferensi Internasional ICESH 2025 di Universitas Malahayati | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Narasumber dalam konferensi internasional The 2nd International Conference on Economy, Social, and Humanity (ICESH) 2025, di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, memaparkan materi terkait sustainable developmen goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu pemateri dari University of Gambia, Republic Gambia, Dr. Gabriel Badjie, HTC, BA, MM, menyampaikan materi tentang tujuan pembangunan berkelanjutan persinggungan antara ekonomi, kebijakan, dan hukum lingkungan.

Dr. Gabriel mengatakan, saat ini implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) di Indonesia di tengah lingkungan bisnis global dan domestik yang penuh ketidakpastian, menghadirkan beberapa tantangan krusial.

Tantangan-tantangan ini mencakup dimensi ekonomi, kelembagaan, sosial, dan lingkungan. Doktor Gabriel memberikan paparan terkait arti perang dagang, tarif, dan penarikan diri Amerika dari Keterlibatan global bagi Implementasi SDGs.

Menurutnya, perang dagang dan penarikan diri Amerika dalam perjanjian internasional telah menimbulkan dampak global yang substansial, terutama dalam menghambat kemajuan menuju SDGs Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Tindakan-tindakan ini mengganggu kerja sama internasional, melemahkan dukungan finansial dan kebijakan untuk pembangunan global, dan mengikis kepercayaan kelembagaan," kata Gabriel Badjie, Senin (28/7/2025).

Gabriel juga memaparkan sejumlah SDG 1 tanpa kemiskinan dan SDG 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pembatasan perdagangan mengurangi ekspor dari negara-negara berkembang, yang menyebabkan hilangnya lapangan kerja, terutama di bidang pertanian dan manufaktur.

"Negara-negara yang bergantung pada pasar global untuk pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan ekonomi, yang meningkatkan kemiskinan. Lalu SDG 2 tanpa kelaparan, dimana gangguan dalam perdagangan pertanian misalnya kedelai dan beras, bisa meningkatkan kerawanan pangan di wilayah berkembang," ujar Gabriel.

#
1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Ironi Megawati Hangestri, tak Ada Lagu dari...

Sudah saatnya negara hadir, bukan hanya saat selebrasi, tapi...

115803


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved