Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ini Inovasi Baru BPIW KemenPUPR Antisipasi Peningkatan Volume Sampah di KSPN
Lampungpro.co, 16-Dec-2017

882

Share

Indonesia Incorporated, Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), World Economic Forum (WEF), Tempat Pembuangan Sampah

JAKARTA (Lampungpro.com)-Spirit Indonesia Incorporated yang digagas Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadi modal penguatan pariwisata Indonesia di Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) World Economic Forum (WEF).

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun turun tangan dalam pengelolaan sampah di Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN).

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis (Pusat III) BPIW, Hadi Sucahyono menerangkan, untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di KSPN, diperlukan inovasi dan antisipasi peningkatan volume sampah. Muaranya mengarah ke kebersihan dan keindahan destinasi wisata dapat tetap terpelihara dengan baik.

"Terpeliharanya kebersihan dan keindahan di destinasi wisata, diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing di TTCI. Dan juga mendukung tercapainya target pariwisata nasional berupa jumlah kunjungan turis asing 20 juta di tahun 2019," ujar Hadi, Jumat (15/12).

Actionnya juga sudah dilakukan. Pengembangan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) baru, pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di sekitar kawasan wisata serta penanganan sampah yang komprehensif, semua sudah disentuh. Artinya penanganan sampah yang menyeluruh baik di destinasi wisata maupun kawasan sekitarnya, ujarr Hadi.

Cara penanganan sampahnya pun keren. Model yang dipakai controlled landfill. Metodenya lebih oke dibanding open dumping. Sebab, pada metode ini, sampah yang datang setiap hari diratakan dan dipadatkan dengan alat barat menjadi sebuah sel. Secara berkala, sampah yang sudah dipadatkan akan ditutup dengan lapisan tanah setebal 5-10 cm.

"Misalnya tiap tiga hari atau seminggu sekali dengan tujuan untuk menutup sampah biar tidak terlihat dan mengurangi bau serta lalat. Setelah dilapisi tanah. Di atasnya nanti ditimbun sampah lagi dan begitu seterusnya sampai zona penuh," ujar Hadi.

Pembuatan zona berukuran besar juga dilengkapi saluran drainase untuk mengendalikan aliran air hujan, saluran pengumpul air lindi (leachate) dan instalasi pengolahannya, pos pengendalian operasional dan fasilitas pengendalian gas metan.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

1090


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved