BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Teknokrat Indonesia kembali mengukir prestasi dalam inovasi teknologi dengan menciptakan Digital Smart Boat, sebuah kapal cerdas yang hemat energi dan ramah lingkungan. Inovasi ini merupakan bagian dari Hibah Program Dana Padanan Vokasi yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI pada tahun 2024.
Proyek inovatif ini dipimpin oleh Dedi Darwis, dengan tim pelaksana yang terdiri dari Elka Pranita dan Novia Utami Putri. Mereka juga menggandeng dosen dari Universitas Lampung, Martinus dan Akhmad Riszal, untuk berkolaborasi dalam pengembangan kapal cerdas tersebut. Inovasi ini bertujuan untuk mendukung para nelayan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas penangkapan ikan, sambil tetap berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Digital Smart Boat dirancang menggunakan teknologi canggih yang memanfaatkan energi terbarukan. Kapal ini dilengkapi dengan panel surya yang terintegrasi dengan sistem cerdas, memungkinkan kapal beroperasi dengan lebih hemat energi. Inovasi ini juga dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga menghemat biaya operasional dan menekan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.
"Kapal ini didesain untuk menggunakan energi surya yang ramah lingkungan serta meminimalkan penggunaan bahan bakar konvensional. Kami ingin menciptakan solusi yang bermanfaat bagi para nelayan sekaligus mendukung konsep pembangunan berkelanjutan," jelas Dedi Darwis dalam rilisnya, Rabu (9/10/2024).
Digital Smart Boat tidak hanya mengandalkan energi terbarukan, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai sistem cerdas untuk mendukung keselamatan dan produktivitas nelayan. Salah satu fitur utamanya adalah sistem deteksi hambatan, yang dirancang untuk mengenali objek atau rintangan di sekitar kapal. Hal ini penting untuk meningkatkan keselamatan selama berlayar, terutama ketika nelayan harus melaut dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
Selain itu, teknologi deteksi cuaca dan angin memberikan peringatan dini kepada nelayan terkait perubahan cuaca yang signifikan. Fitur ini sangat membantu dalam mengurangi risiko kecelakaan saat melaut, karena nelayan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Yang menarik, kapal ini juga dilengkapi dengan teknologi deteksi keberadaan ikan. Dengan sistem ini, nelayan dapat mengetahui lokasi ikan dengan lebih akurat, sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan mereka. Tak hanya itu, kapal ini memiliki fitur timbangan digital otomatis yang memudahkan nelayan dalam menimbang ikan hasil tangkapan secara langsung di atas kapal.
Pengembangan Digital Smart Boat tidak lepas dari kolaborasi dengan PT Daffa Lintas Nusantara, sebuah perusahaan yang turut berperan aktif dalam mendukung penelitian ini. Elka Pranita, salah satu anggota tim pelaksana, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini memberikan dampak signifikan dalam mempercepat pengembangan teknologi kapal cerdas tersebut. “Kerjasama dengan PT Daffa Lintas Nusantara memungkinkan kami untuk terus menyempurnakan teknologi ini agar dapat diterapkan dengan lebih luas,” kata Elka.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan lima mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro dan Teknik Komputer Universitas Teknokrat Indonesia. Mereka terlibat dalam berbagai tahap pengembangan, mulai dari riset awal, pengembangan perangkat keras dan lunak, hingga uji coba lapangan. Melalui keterlibatan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang sangat berharga dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kampus ke dunia nyata.
Kolaborasi lintas institusi juga dilakukan dengan Universitas Lampung. Dosen Universitas Lampung, Martinus dan Akhmad Riszal, memberikan kontribusi signifikan dalam desain kapal dan pengujian performa sistem yang dikembangkan. "Kami senang bisa berkolaborasi dengan tim dari Universitas Teknokrat Indonesia. Ini adalah kesempatan yang baik untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta memberikan kontribusi nyata bagi para nelayan," ujar Martinus.
Digital Smart Boat telah melalui serangkaian uji coba di Pantai Ketapang, Pesawaran, selama satu bulan, mulai dari 1 September hingga 30 September 2024. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kapal cerdas ini dapat beroperasi sesuai harapan dan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan keberhasilan uji coba ini, diharapkan Digital Smart Boat dapat segera diimplementasikan secara lebih luas oleh para nelayan di seluruh Indonesia. Teknologi ini tidak hanya membantu nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan mereka, tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan ekosistem laut. Kapal yang hemat energi ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi dari bahan bakar fosil, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para nelayan melalui efisiensi operasional.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi atas inovasi ini. "Kami sangat bangga dengan hasil kerja keras dosen dan mahasiswa dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya nelayan. Ke depan, kami berharap teknologi ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di lebih banyak kelompok nelayan lainnya," ujar Mahathir.
Dengan adanya inovasi ini, Universitas Teknokrat Indonesia sekali lagi menegaskan peran pentingnya dalam pengembangan teknologi terbarukan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1178
Pesisir Barat
1114
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia