BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Inovasi terbaru dari dosen dan mahasiswa Universitas Malahayati, Bandar Lampung, memberikan solusi atas permasalahan orang tua yang kesulitan memberi temulawak dan madu kepada anak-anak.
Melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), mereka berhasil menciptakan produk cookies dan permen jelly (gummy) berbahan dasar ekstrak temulawak dan madu, yang dikenal mampu meningkatkan nafsu makan anak namun memiliki rasa dan aroma yang kurang disukai.
Temulawak dan madu telah lama dikenal sebagai bahan alami yang kaya manfaat untuk kesehatan. Namun, karena rasa pahit temulawak dan karakteristik madu yang kurang disukai anak-anak, banyak orang tua kesulitan dalam memberikannya secara langsung.
Menjawab tantangan ini, tim pengabdian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati menawarkan solusi inovatif dengan mengubah kedua bahan tersebut menjadi camilan yang lebih menarik.
Bertempat di Panti Asuhan Yatim Piatu dan Du'afa Mahmudah Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (27/9/2024), sebanyak 30 peserta yang terdiri dari anak-anak dan pengurus panti mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan cookies dan permen jelly dari ekstrak temulawak dan madu.
Program ini merupakan bagian dari hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat tahun 2024. Program ini didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek dengan nomor: 065/E5/PG.02.00/PM.BATCH.2/2024 dan kontrak turunan antara LLDIKTI Wilayah II dan Universitas Malahayati.
Tim pengabdian masyarakat ini terdiri dari dosen-dosen dua program studi, yaitu Ilmu Keperawatan dan Farmasi. Di antaranya adalah Linawati Novikasari, S.Kep., Ns., M.Kes, dan Setiawati, M.Kep., Sp.Kep, An dari Prodi Keperawatan serta Nofita, M.Si., Apt dari Prodi Farmasi.
Mereka juga dibantu oleh dua mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan, Muhammad Rio Saputra dan Ferdika Agustiansyah, yang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan.
Ketua tim pelaksana, Linawati, dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk melatih kemandirian mitra melalui inovasi produk berbahan dasar temulawak dan madu.
"Tanaman temulawak sebenarnya mudah ditemukan, namun sering kali hanya dimanfaatkan sebagai TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan belum diolah secara optimal," ujarnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat menciptakan produk yang lebih ramah anak dan memiliki nilai tambah.
KH. Khabibul Muttaqin, S.H., selaku pengurus Panti Asuhan Mahmudah, menyambut baik program ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak hanya bermanfaat dari segi kesehatan tetapi juga melatih kreativitas dan menambah pengetahuan anak-anak panti.
"Anak-anak bisa belajar cara membuat makanan yang sehat dan enak dari bahan-bahan yang alami. Ini sangat membantu mereka untuk lebih mandiri dan kreatif," ungkapnya.
Program pelatihan ini tidak hanya berhenti pada tahap sosialisasi. Tim pengabdian juga memberikan bantuan alat produksi kepada panti, seperti oven, kompor gas, mixer, dan cetakan kue, guna mendukung proses produksi cookies dan gummy secara mandiri.
Selain itu, kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan, mencakup pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi.
Reza (13), salah satu peserta, memberikan testimoni yang sangat positif mengenai produk yang dihasilkan. "Cookies dan gummy dari temulawak dan madu ini rasanya manis, tidak pahit. Bentuknya juga lucu dan kenyal, mirip seperti yupy. Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini, dan hasilnya juga enak," ujarnya dengan semangat.
Dari pelaksanaan kegiatan ini, tim pengabdian mencatat peningkatan pengetahuan yang signifikan pada peserta. Berdasarkan hasil evaluasi, pengetahuan peserta tentang manfaat temulawak dan madu serta cara mengolahnya menjadi produk yang lebih disukai meningkat hingga 85%.
Tim Universitas Malahayati menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Malahayati, yang telah mendukung kegiatan ini melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).
Mereka juga berterima kasih kepada Panti Asuhan Yatim Piatu dan Du'afa Mahmudah Kemiling atas partisipasinya dalam program ini. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan inovasi dalam pengolahan bahan-bahan tradisional semakin berkembang, memberikan solusi nyata untuk masyarakat, dan membawa manfaat yang lebih luas di bidang kesehatan dan kemandirian ekonomi masyarakat. (***)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4276
Lampung Timur
7191
Bandar Lampung
4557
Lampung Tengah
1819
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia