Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jajanan Tercemar Bakteri Jadi Penyebab Siswa SDN 1 Durian Payung Bandar Lampung Keracunan, Polisi Hentikan Penyelidikan
Lampungpro.co, 01-Nov-2024

Febri 108

Share

Polresta Bandar Lampung dan BPOM Saat Ekspos Hasil Penyelidikan Siswa Keracunan | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Penyidik Satreskrim Polresta Bandar Lampung, untuk sementara akan menutup penyelidikan terkait adanya 12 pelajar SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung, yang keracunan makanan usai konsumsi jajanan bomb stripe stick.

Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Muhammad Hendrik Aprilianto mengatakan, penyelidikan sementara ditutup karena tidak ada unsur kesengajaan, dan belum terpenuhi unsur pidana.

"Terhadap chiki merk Bomb Stripe dari hasil pemeriksaan, telah memenuhi standar keamanan olahan pangan dengan telah diterbitkanya izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM RI ML070935000600792," kata Kompol Muhammad Hendrik Aprilianto saat ekspos di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (1/11/2024).

Menurut Kompol Muhammad Hendrik Aprilianto, dari hasil uji laboratorium yang dilakukan di Labkesda Lampung, terdapat bakteri basillus yang berasal bukan dari produksi makanan chiki merk bomb stripe stick.

"Jadi diindikasikan bakteri basillus tersebut, berasal dari tempat penyimpanan yang lembab dan kering, sehingga menyebabkan keracunan ke para siswa," ujar Kompol Muhammad Hendrik Aprilianto.

Kemudian terhadap jajanan chiki tersebut, saat ini sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi, karena sudah memenuhi standar pangan sebagaimana ketentuan peraturan yang dikeluarkan oleh BPOM.

Selain itu, polisi juga menyimpulkan pada saat proses produksi pangan, jajanan tersebut sudah sesuai standar dan saat dijual sudah ada izin edar BPOM dan lainnya, namun bakteri basillus ada di produk makanan tersebut dalam kondisi lembap

Oleh karenanya, polisi mengindikasikan suasana kantin kemungkinan tidak bersih, tidak higienis, dan dalam kondisi lembab, sehingga ada bakteri basillus saat jajanannya dikonsumsi pelajar, hingga mengalami gangguan kesehatan.

Hasil uji laboratorium batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan terhadap chiki tersebut yakni Arsen (As) negatif, Cyanide (CN) negatif, Nitrit (NO2) negatif, Sulfit (SO3) negatif, Seng (Zn) negatif, Cuprum (Cu) negatif, Cadmium (Cd) negatif, Chromium (Cr) negatif, Plumbun (Pb) negatif, dan Mercury (Hg) negatif.

Lalu hasil uji laboratorium mikrobiologi terhadap chiki tersebut, Staphylococcus aureus hasil negatif, Escherichia coli negatif, Vibrio cholera/eltor negatif, Salmonella negatif, Shigelila negatif, jamur negatif, namun pengujian bacillus spp pada sampel chiki hasil positip

Kemudian dalam hasil uji sampel darah terhadap korban keracunan di Laboratorium RSUD A. Dadi Tjokrodipo dapatk hasil, penyebab siswa menjadi korban dugaan keracunan dengan gejala awal kepala pusing, mual, muntah, dan badan lemas dikarenakan adanya peningkatan leukosit.

Sementara kondisi trombosit mereka turun, dimana hal tersebut diindikasikan karena adanya bakteri yang muncul dalam produk tersebut. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3952


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved