BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi regional (Divre) IV Tanjungkarang (TnK) mengungkap bahwa penjualan tiket kereta api angkutan Lebaran 2019 yang dimulai sejak 25 Februari 2019, baru mencapai 20 persen dari jumlah kursi yang tersedia. "Penjualan tiket arus mudik Lebaran tahun 2019, untuk keberangkatan H-10 hingga H+10 setelah Lebaran. Penumpang sudah bisa memesan tiket dari saat ini," ujar Manager Humas PT KAI Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang, Sapto Hartoyo.
Sapto menjelaskan, untuk wilayah Sumatera memang ada kecenderungan calon penumpang membeli tiket untuk mudik ke kampung halaman maupun balik mendekati hari perayaan. Selain itu, sampai saat ini jumlah tiket yang terjual untuk arus mudik dan balik baru tercapai 20 persen dari jumlah kursi yang tersedia. "Masih banyak tempat duduk yang tersedia, jadi para konsumen bisa beli dari saat ini. Ketimbang beli mendekati hari perayaan nanti kehabisan," jelas dia.
Ia mengungkapkan, pada angkutan Lebaran 2019, Divre IV mengoperasikan sebanyak 8 kereta api reguler dengan rincian 2 kereta api jarak jauh, 2 kereta api jarak menengah, 4 kereta api jarak pendek, dengan total tempat duduk yang tersedia sebanyak 82.940 kursi. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 6 persen dari realisasi jumlah tempat duduk yang terjual tahun 2018 yang sebanyak 78.613 kursi.
"Untuk angkutan Lebaran 2019 ini kami tidak akan ada penambahan kereta api. Tapi kami akan memaksimalkan rangkaian dengan penambahan gerbong cadangan jika terjadi peningkatan jumlah penumpang pada saat arus mudik dan balik lebaran," ungkapnya.
Sapto menghimbau calon penumpang untuk tidak membawa barang yang bisa mengganggu penumpang lainnya. Selain itu, PT KAI juga menerapkan batasan bagasi gratis bagi para pemudik dan beberapa aturan terkait besaran muatan. "Untuk kenyamanan, kami berharap penumpang membawa barang bawaan secukupnya. PT KAI menetapkan, setiap penumpang diberikan bagasi gratis sampai berat maksimum 20 kg dengan volume maksimum 100 desimeter kubik (dimensi maksimal 70 cm x 48 cm x 30 cm)," ujarnya.
Bahkan, jika saat boarding ditemukan penumpang yang membawa barang lebih dari 100 desimeter kubik, ia akan dikenakan biaya Rp 0 ribu per kilogram untuk kelas eksekutif, Rp6 ribu per kilogram untuk kelas bisnis, dan Rp2 ribu per kilogram untuk kelas ekonomi.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
267
Bandar Lampung
11629
Bandar Lampung
2440
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia