JAKARTA (Lampungpro.com): Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Perum Damri) Setia N. Milatia Moemin mengatakan, perusahannya akan menjual tiket angkutan bus mudik Lebaran hingga H-1 Idul Fitri. Perusahaan, ujar dia, telah menyiapkan armada tambahan untuk mengantisipasi tingginya permintaan. "Memang kami terus sediakan bus tambahan, bahkan biasanya sampai sehari sebelum Lebaran masih jual tiket on the spot," kata dia, Jumat (24/5/2019).
Pada musim Lebaran 2019 ini, Perum Damri menyiagakan 508 armada. Setia memaparkan, 192 unit di antaranya akan beroperasi secara reguler melayani penumpang antar-kota. Dari total armada tersebut, Damri menargetkan perusahaan dapat mengangkut 103.203 penumpang dengan jumlah ritase mencapai 4.247. Angkutan reguler akan melayani penumpang di kantor-kantor cabang Damri. Di antaranya Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Bogor, Cilacap, Purwokerto, Purworejo, Ponorogo, dan Malang.
Sedangkan 150 unit bus lainnya akan disiapkan sebagai bus bantuan. Bus bantuan bakal beroperasi di wilayah kerja Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandung, dan Surakarta. Menurut Setia, bus-bus ini ditargetkan menampung 23.071 penumpang dengan total ritase 1.047.
Kemudian, 166 armada bus sisanya diamanatkan beroperasi sebagai angkutan hari raya Lebaran dengan jadwal khusus yang akan mengangkut penumpang menuju beberapa lokasi. Di antaranya Medan, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Surabaya, Jember, Banyuwangi, Pamekasan, Denpasar, dan Makasar.
Bus-bus angkutan Lebaran alias Ahri itu akan mengangkut 111.763 penumpang dengan jumlah ritase mencapai 4.417. Setia menjelaskan, bus-bus angkutan Lebaran akan beroperasi mulai 29 Mei hingga 13 Juni 2019. "Kami juga menyediakan posko Ahri Damri yang berada di pool Kemayoran," ucap Setia.
Posko itu berdiri 2 hari sebelum puncak arus mudik, yakni 27 Mei mendatang. Menjelang musim Lebaran kali ini, Setia mengatakan penumpang bus Damri meningkat 10 persen. Peningkatan yang terjadi untuk angkutan antar-kota dan antar-provinsi ini diduga sebagai imbas kenaikan harga tiket pesawat.
Mahalnya harga tiket pesawat mendorong penumpang angkutan udara untuk beralih moda ke transportasi darat. Di waktu bersamaan, Setia mencatat terjadi penurunan signifikan untuk jumlah penumpang dengan rute menuju bandara. Penurunan itu berada di kisaran 30-40 persen per hari di hampir seluruh bandara.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia