JAKARTA (Lampungpro.co): Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan berbagai kenaikan harga komoditas pangan, di tingkat produsen dan konsumen menjelang Ramadan 1444 Hijriah. Kenaikan di tingkat produsen terjadi di beberapa komoditas pangan pada tingkat konsumen, kenaikan terjadi hampir di seluruh wilayah.
Menurut KPPU, kenaikan perlu diwaspadai dan diantisipasi pada komoditas beras premium, beras medium, cabai rawit merah, dan jagung pipilan kecil. Komoditas tersebut merupakan salah satu bahan baku utama untuk memproduksi produk penting lainnya.
Antisipasi tersebut perlu dilakukan guna menghindari kelangkaan yang berdampak pada kenaikan harga. Temuan tersebut disampaikan Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Renamanggala beserta Kepala Kantor Perwakilan KPPU di seluruh Indonesia dalam forum dengan jurnalis tentang antisipasi tindakan anti persaingan menjelang Ramadan secara daring, Senin (20/3/2023).
Sebagai informasi, KPPU bertugas memastikan persaingan usaha berjalan baik agar inflasi dapat dikendalikan. Momentum hari besar keagamaan sering memberikan tekanan pada harga berbagai komoditas bahan pokok.
"Untuk mengantisipasi hal tersebut, KPPU di tingkat pusat dan wilayah aktif melakukan pengawasan di lapangan atas berbagai komoditas penting. Menjelang Ramadan 1444 H ini, KPPU menemukan berbagai kenaikan harga di berbagai komoditas. Dari koordinasi yang dilaksanakan dengan pemerintah, berbagai kelangkaan barang tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor cuaca dan hama, kenaikan permintaan menjelang hari besar keagamaan, pengurangan subsidi biaya produksi, atau peremajaan tanaman pangan," kata Mulyawan Renamanggala
Untuk itu, KPPU memfokuskan observasinya pada tiga komoditas, yakni beras, minyak goreng rakyat, dan daging sapi/kerbau. Pada komoditas beras, diketahui harga beras nasional terus mengalami kenaikan sejak September 2022, yang diduga dipicu kenaikan biaya produksi beras. Namun dari sisi pasokan, masih terdapat surplus produksi beras sebanyak 2,6 juta ton (Maret) dan 800 ton (April).
Pada minyak goreng, volume Minyakita meningkat dibandingkan Januari 2023, namun secara proporsi masih lebih rendah dibandingkan minyak curah. Pendistribusian DMO Minyak Goreng Rakyat dalam bentuk Minyakita Februari 2023 sebesar 88.811 ton atau 24,66% dari total DMO.
"Diharapkan, DMO Minyakita dapat mencapai 40%. Untuk menjaga ketersediaan minyak goreng (antisipasi menjelang puasa dan lebaran), pemerintah telah melakukan pasokan minyak goreng curah dan kemasan hingga 450.000 ton (naik sebesar 50% dari kebutuhan nasional 300.000 ton) yang dilakukan sepanjang periode bulan Februari, Maret, dan April," kata Mulyawan Renamanggala.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1239
Lampung Selatan
3889
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia