Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jelang Ramadan, KPPU Temukan Harga Beras, Minyak Goreng, dan Daging Sapi Naik, Hipmi: Waspadai Monopoli
Lampungpro.co, 21-Mar-2023

Amiruddin Sormin 6265

Share

Pedagang daging di pasar tradisional. LAMPUNGPRO.CO/DOK

Meurut Arie Nanda Djausal, kebijakan impor daging sapi harusnya juga melibatkan pengusaha lokal. "Pengusaha lokal dapat berperan sebagai pemasok daging sapi lokal yang diimpor, sehingga dapat memperkuat industri peternakan dalam negeri. Pengusaha lokal dapat berperan sebagai agen pengimpor daging sapi dari luar negeri. Mereka dapat membantu pemerintah dalam memastikan kualitas daging sapi yang diimpor sesuai standar yang ditetapkan dan bahwa daging tersebut aman untuk dikonsumsi," kata Arie Nanda Djausal yang juga mantan Ketua Umum Hipmi Provinsi Lampung itu, kepada Lampungpro.co, Selasa (21/3/2023)

Selain itu, kata Arie Nanda, pengusaha lokal juga dapat membantu pemerintah mempromosikan daging sapi lokal. "Pengusaha dapat memasarkan daging sapi lokal dengan cara yang lebih efektif dan inovatif. Sehingga dapat meningkatkan permintaan dan keberlangsungan produksi daging sapi dalam negeri," kata Arie Nanda.

Menurut dia, keterlibatan pengusaha lokal dalam impor daging sapi sangat penting untuk memperkuat industri peternakan dalam negeri dan menjaga keseimbangan perdagangan. Dalam hal ini, pemerintah perlu memfasilitasi pengusaha lokal dalam mengimpor daging sapi dan membantu mereka memasarkan produk-produk daging sapi lokal yang berkualitas. "Dengan demikian, impor daging kerbau dapat menjadi peluang bagi pengusaha lokal untuk terlibat dalam mengembangkan industri peternakan dalam negeri," kata Arie Nanda.

Mengutip data Badan Pusat Statistika (BPS) impor daging kerbau pada 2021 mencapai 35.764 ton, meningkat dari 2020 yang hanya mencapai 28.933 ton. Impor daging kerbau terbanyak berasal dari India, diikuti Australia,dan Selandia Baru.

Menurut BPS, kenaikan impor daging kerbau pada 2021 disebabkan peningkatan konsumsi daging kerbau di dalam negeri. Meskipun Indonesia merupakan produsen daging kerbau terbesar di dunia, produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat.

Peningkatan impor daging kerbau juga sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan produksi daging nasional, mengingat produksi daging sapi yang masih kurang memadai. Namun, impor daging kerbau tetap harus diatur dengan baik agar tidak mengganggu produksi daging sapi dan keseimbangan perdagangan dalam negeri. 

Dia mencontohkan upaya Pemerintah Provinsi Lampung, untuk tetap menjaga populasi ternak agar tetap menjadi lumbung ternak nasional. "Produksi ternak sapi dan kerbau di Lampung berlimpah dan menjadi pemasok untuk luar Lampung. Impor juga harus memperhatikan keberlangsungan peternakan di daerah seperti Lampung," kata Arie.

1 2 3 4

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1256


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved