JAKARTA (Lampungpro.com): Pemerintah menyewa 165 hotel berstandar bintang tiga di Mekah, Arab Saudi, untuk menampung sekitar 240.000 calon jemaah haji Indonesia 1439 H/2018 M. Sedangkan di Madinah, pemerintah menggunakan dua pendekatan sewa, yaitu full musim, yakni selama musim haji itu disewa sepenuhnya dan hanya disewa dengan pendekatan blocking time.

Secara keseluruhan hotel-hotel standarnya adalah bintang tiga lalu tidak boleh lebih dari 5 orang per kamar dan seterusnya. Itu sesuai dengan harapan, kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/4/2016) sore.

Jarak terdekat dari masing-masing hotel ke Masjidil Haram, adalah 708 meter, sementara yang paling jauh itu 4,4 dilakukan kontrak, sehingga bisa dikatakan prinsipnya persiapan selama di Tanah Suci untuk haji tahun ikilometer (km). Mengenai katering dan transportasi selama di Tanah Suci, menurut Menteri Agama (Menag), juga ni final.

Dijelaskan Menag, tahun lalu jemaah haji hanya memperoleh 25 kali makan, tahun ini ditambah menjadi 40 kali selama di Mekah. Jadi ini adalah peningkatan kualitas pelayanan kepada jamaah haji, ujar Menag.

Di sisi lain, Ketua Tim Penyediaan Transportasi Haji Kemenag Subhan Cholid secara terpisah mengemukakan, selama di Saudi, jemaah akan mendapat tiga layanan transportasi, yaitu: antar kota perhajian, bus salawat, dan transportasi Armina (masyair). Dua layanan pertama menjadi tanggung jawab Kementerian Agama, sedang yang ketiga menjadi tanggung jawab Naqabah (organda) Saudi.

Subhan mengaku pihaknya bersepakat dengan perusahaan bahwa bis yang dioperasikan paling lama diproduksi 2013, atau usia maksimal lima tahun. Pihak perusahaan terpilih berkomitmen memberikan armada terbaik. (PRO1)