BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Jimly Asshiddiqie meyakini Indonesia bisa menjadi negara terbesar keempat dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China. Jimly menepis pendapat sejumlah lembaga pemeringkat dunia yang menyebutkan posisi Indonesia berada di lima besar dunia dalam kurun waktu 40 tahun mendatang.
"Praktek demokrasi yang diterapkan di Amerika dan India itu sama dengan Indonesia. Artinya, pondasi demokrasi yang dibangun sama. Kuncinya ada pada sinergi. Oleh karena itu, tugas cendikiawan di negara maju dan berkembang tidak bisa disamakan. Di negara maju, cendikiawan bisa saja tak peduli terhadap demokrasi, namun di negara berkembang cendikiawan harus punya tanggung jawab sosial," kata Jimly ketika memberi sambutan pada pelantikan pengurus ICMI Orwil Lampung masa bakti 2017-2022 di Gedung Mahligai Pascasarjana Universitas Bandar Lampung, Kamis (16/3/2017).
Kepengurusan ICMI Lampung dikukuhkan berdasarkan keputusan ICMI Nomor 009/ICMI/02/2017 tentang Pengesahan Pengurus ICMI Lampung pada 20 Februari 2017 yang diketuai Yusuf Sulfarano Barusman, sekretaris Khomsahrial Romli, dan bendahara Imer Darius.
Sebagai organisasi cendekiawan, kata Jimly, ICMI harus bisa menjadi wadah kebhinekaan dan pemersatu organisasi cendikiawan lainnya. Indonesia bisa menjadi negara besar jika mampu menjaga pluralisme. Dia mengatakan 87% penduduk Indonesia merupakan umat Muslim dan 16% nonmuslim. Namun Jimly mengigatkan 16% penduduk nonmuslim itu sama besarnya dengan penduduk Singapura bahkan Brunai Darussalam. "Artinya, umat Muslim harus bisa hidup bersama dengan pemeluk agama lain dan ICMI harus berada di garis depan dalam menjaga pluralisme ini," kata Jimly.
Pada bagian lain, Yusuf S. Barusman mengatakan, ICMI akan fokus pada peningkatan sumber daya manusia dan pemberdayaan ekomomi masyarakat. Di bidang sumber daya manusia, ICMI akan kembali mengaktifkan beasiswa Orbit dan orang tua asuh untuk pelajar dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Sedangkan di sektor ekonomi, fokus pada pengembangan baitul mal wattamwil (BMT) yang merupakan hak paten ICMI. "Kami akan kembangkan BMT karena jumlahnya kini mencapai 200 dan 165 yang masih aktif dengan total aset lebih dari Rp1 triliun. Tenaga kerja yang terserap lebih dari 2.500. Kami menargetkan nantinya satu desa memiliki satu BMT," kata Yusuf Barusman yang juga Rektor Universitas Bandar Lampung itu. (PRO1)
�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4143
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia