Sejumlah Tokoh Masyarakat dan Agama di Waway Karya Saat Mediasi di Polres Lampung Timur | Lampungpro.co/Humas Polres

SUKADANA (Lampungpro.co): Sejumlah tokoh masyarakat dan forum kerukunan umat beragama (FKUB) Lampung Timur, sepakat untuk tidak memperpanjang masalah terkait pengrusakan Gereja Santo Paulus di Desa Sido Rahayu, Waway Karya. Mereka menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian.

Kapolres Lampung Timur, AKBP Zaky Alkazar Nasution mengatakan, pihaknya meminta masyarakat sekitar, agar tidak terprovokasi terkait peristiwa tersebut. Ia meminta agar masyarakat, bersama-sama menjaga situasi keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) agar tetap kondusif.

"Saat ini, pelaku sedang proses observasi di Rumah Sakit Jiwa Lampung. Kejadian ini jangan dianggap remeh, karena ini sangat mudah terjadinya provokasi, mari sama-sama jaga kondusifitas, jangan jadi provokator," kata AKBP Zaky Alkazar Nasution, Selasa (26/7/2022).

SEBELUMNYA : Diduga Gangguan Jiwa, Pria di Waway Karya Lampung Timur Ini Rusak Gereja dan Masjid Tanpa Sebab

Sementara itu, Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi juga menghimbau masyarakat, untuk menjaga wilayah Lampung Timur agar aman. Meski peristiwa tersebut belum diketahui, apakah kesengajaan atau tidak.

"Intinya semua jangan terprovokasi, silahkan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat bersama. Kami fasilitasi, supaya jangan berlarut larut, karena jika isu agama berkembang, itu akan sangat sensitif, ujar Azwar Hadi.

Sebelumnya, pria asal Sumber Jaya, Waway Karya, Lampung Timur inisial HS (37), ditangkap Satreskrim Polres Lampung Timur, Minggu (24/7/2022). HS ditangkap, karena merusak gereja di Waway Karya.

Pelaku merusak sejumlah alat peribadatan seperti salib, patung, altar, dan beberapa bagian lain pada Gereja Santo Paulus di Desa Sidorahayu, Waway Karya. Dari informasi masyarakat sekitar, pelaku juga pernah masuk masjid dan merusak mikrofon. (***)

Editor : Febri Arianto