Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kebut Pembangunan Destinasi Wisata, Purwakarta Didatangi 4 Juta Travelista
Lampungpro.co, 04-Dec-2017

1057

Share

Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Wisatawan, Taman Sri Baduga, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gunung Parang, hotel Gantung

PURWAKARTA (Lampungpro.com)-Langkah Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), membangun industri pariwisata patut dicontoh daerah lain di Indonesia. Berbagai langkah cerdas yang diambil Pemkab Purwakarta membuat industri pariwisata makin berkibar.

Setidaknya, hal itu terlihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Purwakarta. Pemkab mengklaim empat juta wisatawan menyerbu Purwakarta pada 2017. Jumlah itu lebih banyak dari target yang dipatok, yakni tiga juta travelista.

Destinasi-destinasi itu tersebar di hampir seluruh kecamatan. Menurut Heri, jumlah destinasi wisata di Purwakarta bertambah 13 selama dua tahun.

Salah satu destinasi yang menjadi tujuan wajib wisatawan saat berlibur ke Purwakarta adalah Taman Sri Baduga. Air menari yang soft launchingnya diluncurkan Menpar Arief Yahya itu diharapkan terus melakukan improvisasi dan makin baik.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun tak menampik andil Taman Sri Baduga dalam mendatangkan wisatawan. "Air mancur menari ini memang sudah menjadi ikon Purwakarta. Masyarakat awam sampai Presiden Jokowi juga sudah melihat air mancur ini," ujar Dedi.

Di sisi lain, Pemkab Purwakarta juga akan menyulap 16 desa menjadi desa wisata. Di antaranya, Desa Pesanggrahan dan Sukamulya di Kecamatan Tegalwaru. Ada juga Desa Sindang Panon, Cihanjawar dan Cipeundeuy di Kecamatan Bojong.

"Potensi pariwisata di setiap desa itu berbeda. Ada basis kuliner, wisata alam, panjat tebing dan wisata air. Makanya, kami inventarisasi," kata Dedi.

Pemkab Purwakarta juga terus memperbaiki akses dan amenitas di destinasi wisata. Sesuai rumus Menteri Pariwisata Arief Yahya, akses dan amenitas merupakan unsur 3A untuk memajukan pariwisata tanah air. Satu unsur lainnya adalah atraksi.

"Lokasi wisata Gunung Parang, misalnya. Selain hotel gantung, kami tambahkan toilet khusus wisatawan. Jadi, tidak toilet umum lagi. Fasilitas lain berupa akses jalan dan rumah makan pun segera kami bereskan," ujar Dedi. (*)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

268


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved