BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Setelah aksi Cipayung Plus Lampung Jilid II tidak digubris dan gagal berdialog bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim. Massa mahasiswa mengancam akan melakukan aksi Jilid III dengan massa yang lebih besar.

Hal ini dimaksudkan untuk terus menekan Pemerintah Provinsi Lampung agar dapat berdialog serta bertemu langsung dengan Arinal Djunaidi dan Nunik. Selain untuk berdialog, massa aksi meminta Gubernur dan Wakil Gubenur Lampung untuk menyelesaikan masalah kesehatan, lingkungan hidup, dan keamanan.

"Aksi ketiga akan digelar pekan depan. Kalau mereka enggan menemui kami kembali, maka kami akan menginap dengan massa banyak. Saya harap mereka bisa menanggapi dan memberikan apresiasi bahwa kami hanya ingin berdiskusi menyampaikan aspirasi untuk disampaikan ke pemerintah pusat," kata Ketua PC PMII Bandar Lampung, Erzal Syahreza, Senin (4/11/2019) malam.

Mereka menilai dalam aksi jilid kedua ini, ada beberapa pihak oknum yang sengaja ingin membuat kerusuhan. Mereka pun meminta Gubernur dan Wakil Gubenur Lampung sebagai representatif pemerintah pusat untuk menyampaikan tuntutan para mahasiswa.

Sebelumnya pada aksi jilid pertama yang dilakukan bertepatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda, massa sudah menyambangi kantor Gubernur Lampung di Jalan Wolter Monginsidi. Namun aksi mereka sia-sia. Pada jilid kedua, mahasiswa tetap bersikukuh untuk menemui mereka (Arinal Nunik) bahkan sampai larut malam. Setelah kurang lebih 6 jam berorasi dan kecewa dengan pemerintah, massa membubarkan diri sekitar Pukul 20.00 WIB dengan tertib. (FEBRI/PRO2)