BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Hari terakhir Ramadan selalu membawa rasa haru. Suasana penuh doa, harapan, dan kehangatan kembali menyelimuti setiap sudut rumah “MEpet saWAH”, Tanjungsenang.
Esok, IdulFitri akan tiba, mengetuk pintu hati, mengajak kita pulang, bukan hanya ke rumah, tapi juga ke kenangan manis.
Pagi ini, usai santap sahur terakhir di bulan Ramadan 1446H, seraya berdoa semoga diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan, saya kembali menyelesaikan tulisan ini.
Tulisan-tulisan yang semoga kelak menjadi warisan dan kenangan untuk masa depan, untuk Lampung tercinta. Dan salah satu kenangan paling manis, saat menjelang lebaran, bagi ulun Lampung adalah aroma wajik dan dodol yang mengepul dari dapur menjelang Lebaran.
Sebelum kita larut dalam cerita, mari kita buka dengan pantun kecil:
Kuda mana yang tuan senangi;. Tentu yang hitam cepat larinya;
Gadis mana yang tuan cari; dan Gadis Lampung putih kulitnya.
Begitu pula dengan wajik dan dodol, dua sajian yang sejak dahulu tak pernah absen dari lebaran ulun Lampung. Wajik dan dodol bukan sekadar penganan. Keduanya adalah warisan, pelajaran, dan lambang cinta yang disimpan dalam manisnya gula dan lengketnya ketan.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
14855
EKBIS
6992
Bandar Lampung
4527
235
01-Apr-2025
228
01-Apr-2025
227
01-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia