JAKARTA (Lampungpro.com): Ancaman terorisme yang dihadapi oleh bangsa Indonesia tidak pernah surut. "Terorisme terus menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia yang tidak hanya menyasar keamanan masyarakat, tetapi secara ideologis sebagai ancaman laten bagi keutuhan dan kedaulatan NKRI," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-7 BNPT di Sentul, Bogor, Senin (17/7/2017).

Menurut dia, luasnya wilayah Indonesia menjadi sejalan dengan luas potensi ancaman terorisme di negara ini. Suhardi juga mengatakan dinamika lingkungan strategis pada lingkup regional maupun global serta perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat telah memberikan warna baru bagi munculnya fenomena transformasi terorisme lama menuju terorisme baru yang lebih kompleks.

Ancaman terorisme, kata dia, seperti dilansir Antara, pada era terdahulu lebih bersifat lokal domestik. Namun, saat ini jaringan terorisme telah menampakkan diri dalam jaringan yang bersifat regional dan bahkan global. Sementara, proses radikalisasi dan indoktrinasi yang dulu terjadi melalui sel tertutup dan garis komando yang jelas, kini lebih terbuka dengan munculnya fenomena lone wolf tanpa jaringan dan garis komando.

Untuk menanggulangi terorisme, terlebih lagi membebaskan Indonesia dari terorisme, menurut alumni Akpol 1985 ini, tidak hanya membutuhkan sinergi lintas sektoral, tetapi juga sinergi kebangsaan yang melibatkan seluruh komponen bangsa dari berbagai latar belakang. "Sinergi kebangsaan melalui partisipasi seluruh elemen masyarakat sangatlah penting untuk mewujudkan Indonesia damai dalam bingkai kebinnekaan," kata mantan Sekretaris Utama Lemhanas ini.

Sedangkan, Menkopolhukam Wiranto yang hadir dalam acara tersebut dalam sambutannya menegaskan terorisme telah menjadi musuh utama yang harus segera diatasi, dan ia berjanji tidak akan membiarkan BNPT bekerja sendiri dalam memberantas terorisme. Menurut dia, dalam melawan terorisme setidaknya dibutuhkan tiga hal, yakni sinergi atau kerja sama, totalitas, dan keseriusan. (**/PRO2)