Lapas Kelas II B Gunung Sugih menggelar penutupan pelatihan teknik pendingin oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Metro di Aula Lapas Gunung Sugih, Lampung Tengah, Selasa (30/6/2020) | BRATA/Lampungpro.co

LAMPUNG TENGAH (Lampungpro.co): Lapas Kelas II B Gunungsugih menggelar penutupan pelatihan teknik pendingin oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Metro di Aula Lapas Gunungsugih, Lampung Tengah, Selasa (30/6/2020).  Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kepala UPTD BLK Metro, Tri Retno Palupi yang juga memberikan sertifikat kepada 20 warga binaan yang telah megikuti pelatihan tersebut.

Kepala Lapas Kelas IIB Gunungsugih, Sohibur Rachman berharap pelatihan yang dilakukan selama 18 hari tersebut dapat memberikan bekal keahlian bagi WBP.  "Diharapkan dengan adanya kegiatan ini warga binaan akan memiliki keahlian yang akan bermanfaat bagi mereka kelak," kata dia, Selasa (30/6/2020) kemarin.

Dalam kesempatan itu juga, Lapas Kelas II B Gunungsugih lakukan pendatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan BLK Metro sebagai program pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi warga binaan. 

Sohibur menjelaslam, penandatangan MoU ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan keahlian WBP dalam upaya pengembangan potensi diri, mendukung kegiatan revitalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan dan mendukung peningkatan pelaksanaan tugas pembinaan WBP. "MoU ini untuk meningkatkan keahlian warga binaan dalam upaya mengembangkan potensi diri, mendukunh revitalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan serta peningkatan pelaksanaan tugas pembinaan," jelas dia. 

Selain itu, lanjutnya, maksud dari penadatanganan ini MoU ini juga sebagai pedoman bagi para pihak untuk melaksanakan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Gunungsugih, pengembangan keahlian dan pelatihan keterampilan warga binaan.

Sebagai pihak kedua, BLK Metro akan menyiapkan tenaga pelatih, sarana pelatihan dan menyelenggarakan pelatihan secara berkelanjutan terjadwal. "MoU ini juga sebagai pedoman bagi seluruh pihak untuk melaksanakan kerja sama dalam pengembangan keahlian dan pelatihan keterampilan warga binaan," terang Sohibur.(BRATA/PRO2)