JAKARTA (Lampro): Kontribusi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mencapai sekitar 20 persen hingga 50 persen pada tahun-tahun mendatang.
"Pada 2017, 2018 dan seterusnya, mungkin antara 20 persen hingga 50 persen total investasi ada di tangan Kementerian ESDM, yaitu sektor migas, listrik dan smelter," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, dalam peluncuran layanan investasi 3 jam khusus sektor ESDM di Jakarta, Senin (30/1/2017).
Meski demikian, kata Tom, panggilan akrab Thomas, pencapaiannya masih bergantung �tingkat kesuksesan investasinya. Menurut Tom, �pencapaian itu terlihat dari tingginya investasi sektor ESDM yang masuk sepanjang 2016 lalu.
"Beberapa hari lalu deputi pengendalian dan pelaksanaan penanaman modal menyampaikan Top 100 penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Saya cukup kaget, semua isinya listrik dan smelter. Ternyata cukup besar porsi nyawa investasi nasional di tangan Kementerian ESDM," kata dia.
Dalam capaian realisasi investasi sepanjang 2016, sektor listrik, gas, dan air yang juga masuk sektor ESDM menempati posisi keempat dari lima realisasi investasi PMDN teratas. Ada pun untuk PMA, realisasi investasi smelter duduk di posisi teratas. Sedangkan realisasi investasi pertambangan berada di posisi ke empat teratas.
"Kontribusi sektor ESDM menjadi penting untuk mendukung pencapaian target realisasi investasi tahun ini yang dipatok Rp678,8 triliun. Dalam lima tahun terakhir, komposisi investasi dari sektor ESDM berkisar di level 21 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia," kata dia.
Berdasarkan data investasi sektor ESDM yang ada di BKPM tahun 2012-2016 (di luar kegiatan hulu migas) menyebutkan angka Rp490 triliun atau 21 persen dari total realisasi investasi yang masuk.�
Realisasi investasi di sektor ESDM disumbang dari sektor ketenagalistrikan (Rp229,4 triliun), sektor pertambangan batubara (Rp71,4 triliun), sektor pertambangan logam mulia (Rp67,4 triliun). Kemudian, pertambangan logam lainnya selain besi (Rp38,8 triliun), jasa pertambangan migas (Rp21,3 triliun), dan sektor ESDM lainnya (Rp61,7 triliun). (*/ANT)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia