Kepala Dinas PPPA Provinsi Lampung Theresia Sormin | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Korban pencabulan anak berinisial N (14), yang dilakukan oleh oknum pegawai Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Lampung Timur, akan dibawa dan dirujuk ke Rumah Aman milik Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung. Saat ini Dinas PPPA juga terus melakukan pendampingan terhadap korban.

Kepala Dinas PPPA Provinsi Lampung Theresia Sormin mengatakan, pihaknya akan terus mendampingi korban sesuai dengan fungsi P2TP2A sebagai perlindungan anak. Untuk proses hukum kepada pelaku, Dinas PPPA Provinsi Lampung menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian.

"Awalnya korban ini tidak mau dirujuk ke Rumah Aman. Namun setelah diberikan pendampingan, korban mau dibawa ke Rumah Aman. Nantinya di Rumah Aman ini, korban terus diberikan pendampingan psikologi, pendampingan hukum, hingga pendidikan," kata Theresia Sormin, Rabu (8/7/2020).

Theresia mengklaim, ditempat Rumah Aman Provinsi Lampung memiliki tim dan fasilitas lengkap. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan jaminan perlindungan terhadap N dengan melakukan asesment psikologi klinis. Kemudian untuk mengantisipasi hal serupa agar tidak terjadi lagi, Dinas PPPA Provinsi Lampung akan terus meningkatkan pembinaan kepada seluruh pengurus.

"Belum diketahui, apakah ini termasuk ke dalam perdagangan manusia. Kita harus menunggu proses BAP selesai. Intinya kasus ini, kami serahkan ke pihak kepolisian. Kemudian kami akan melindungi korban," ujar Theresia Sormin.

Sebelumnya diberitakan N (14), remaja asal Way Jepara, Lampung Timur ini, diduga menjadi korban pencabulan oleh DAS, petugas P2TP2A Lampung Timur. Atas kejadian tersebut, ayah korban melaporkannya ke Mapolda Lampung.(FEBRI/PRO2)