Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Lampung Ditarget Program Hilirisasi dan Investasi Besar, Gubernur Mirza: Percepat Pertumbuhan Ekonomi
Lampungpro.co, 21-Sep-2025

Febri 267

Share

Gubernur Lampung Bersama Perwakilan Kementerian Pertanian RI | Lampungpro.co/Dok Kominfo

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan Lampung menjadi target program hilirisasi dan investasi besar, yang akan dilakukan Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian.

Pada Desember 2025 ini, akan dilakukan peremajaan tanaman di sektor hulu dengan kucuran dana Rp180 miliar, dan tahun 2026 akan dibangun pabrik pengolahan di sektor hilir. 

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Abdul Roni Angkat mengatakan, saat ini Lampung menjadi target program hilirisasi dan investasi, sesuai dengan intruksi Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman.

"Sesuai instruksi Menteri, InsyaAllah kami akan usung program hilirisasi dan investasi yang besar untuk Lampung. Hilirisasi produk pangan di bagian hulu yaitu proses peremajaan, kami sediakan benih, jasa penanaman, hingga pengolahan tanah," kata Abdul Roni Angkat.

Kemudian nilai investasinya yaitu dari bahan baku yang sudah diberikan akan menjadi sebuah ekosistem. Kemudian menjadi sebuah bahan baku yang benar-benar bisa diperhitungkan, untuk dibuat sebuah produk hilirisasi perkebunan seperti pabrik tapioka, pabrik kopi, pabrik coklat, pabrik gula, dan lain sebagainya.

Roni menyebutk, pada tahap awal ini, Kementerian Pertanian RI akan langsung mengeksekusi proses hilirisasi di bagian hulu atau proses peremajaan.

"Pada September 2025 ini, akan langsung dieksekusi dengan dana Rp180 miliar dan itu ditargetkan selesai pada Desember 2025. Kemudian untuk pembangunan pabrik pengolahan kemungkinan di tahun depan," sebut Abdul Roni Angkat.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengungkapkan, mayoritas hasil produk perkebunan dan pertanian di Lampung, saat ini sudah diekspor ke berbagai negara dalam bentuk mentah.

Hal tersebut yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Lampung saat ini sangat lamban, dikarenakan rasio keuntungan yang didapatkan dari petani sangat kecil.

"Kurang lebih dari 60 persen ekspor kopi Indonesia ke negara luar ini sumber kopinya dari Lampung, coklat juga kurang lebih demikian. Jadi Lampung ini berdasarkan analisis saya, 70 persen uangnya keluar dari Lampung," ungkap Rahmat Mirzani Djausal.

Menurut Mirza, hal tersebut artinya apabila 70 persen uang itu dikelola dan hanya berputar di Lampung, maka ia yakin pertumbuhan ekonomi di Lampung akan sangat cepat dan signifikan. 

Mirza juga meyakini, akan terwujudnya Lampung sebagai daerah sentra hilirisasi produk pangan itu dengan dalih, saat ini setiap perusahaan yang berencana akan membangun pabrik pengolahan produk pangan semuanya melirik Provinsi Lampung. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved