JAKARTA (Lampungpro.com)-Bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, World Plantation Conferences and Exhibition (WPLACE) 2017 resmi dibuka. Konferensi yang membahas mengenai pertanian dan perkebunan ini akan berlangsung selama tiga hari ini dari 18 hingga 20 Oktober 2017.
Event ini dibuka secara resmi oleh Wapres Jusuf Kalla, dalam pidato sambutannya, JK berharap konferensi ini dapat menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi dunia saat ini, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia.
JK menegaskan hanya kemajuan teknologilah yang bisa meningkatkan hasil produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.
"Satu-satunya cara untuk menyelesaikan adalah teknologi. Bagaimana teknologi pembibitan meningkatkan hasil produksi dan sebagainya," kata JK.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres juga membagikan sejumlah bibit secara simbolis kepada perwakilan petani maupun pekebun dari beberapa daerah.
Terkait konferensi ini, Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo mengatakan bahwa ini konferensi ini merupakan bagian dari MICE yang mampu mendatangkan sejumlah wisman maupun wisnus secara massive ke suatu tempat.
Seperti yang tadi disampaikan oleh Ketua Pelaksana, di konferensi ini ada sekitar 1500 peserta dan sekitar 358 orang adalah wisman dari 33 negara, tentunya ini potensial untuk menambah quota kunjungan wisman ke Indonesia. Event ini saya pikir mempunyai andil dalam hal mendatangkan wisman, oleh sebab itu MICE harus kita kulik terus dan jangan bergerak di leisure saja, ujar Eddy.
Lebih lanjut lagi, Eddy mengatakan oleh sebab itu jika ada kegiatan konferensi dengan jumlah peserta konferensi yang banyak, Kemenpar harus mendukung kegiatan tersebut.
Meskipun konferensinya di bidang yang tidak berkaitan dengan pariwisata, tetapi tidak menutup kemungkinan nantinya akan mendatangkan wisman, ujarnya.
Efek jangka panjangnya dari kegiatan ini tentunya ada kemungkinan para peserta konferensi nantinya bisa membelanjakan uangnya di Indonesia.
Umumnya setelah berpikir keras di konferensi biasanya para peserta ini butuh refreshing dengan mengunjungi destinasi wisata yang ada di lokasi terdekat atau sekedar berbelanja. ujar Eddy.
Di lain hal, menurut Eddy sektor pertanian maupun perkebunan bisa dikulik menjadi suatu paket wisata yang dapat menyerap wisman maupun wisnus.
Terlebih lagi di Indonesia, yang memiliki ciri khas dan beragam produk agraria yang berbeda di setiap daerah tentunya sangat sangat potensial untuk dijadikan sebagai destinasi wisata.
Saya ambil salah satu contohnya adalah perkebunan kopi atau teh, bila dikemas dengan cantik maka akan bisa dibuat paket wisata edukasi mengenai berbagai hal tentang kopi atau teh mulai dari cara menanam, memelihara, memanen, hingga mengolahnya. Itu baru produknya, belum lagi keindahan alam perkebunan yang memiliki pesona tersendiri, sehingga sangat potensial untuk dijadikan destinasi wisata, kata Eddy.
Selain membicarakan mengenai pertanian dan perkebunan, pada konferensi ini juga dicetuskan akan adanya wacana pembangunan museum perkebunan.
Tentunya ini adalah hal menarik yang dapat menggenjot jumlah kunjungan wisatawan di masa yang akan datang.
Jika bisa direalisasikan, tentu wacana ini kan hal bagus yang dapat menjadi daya tarik pariwisata, karena mengingat sejarah perkebunan di Indonesia sangat panjang sehingga bisa dijadikan potensi wisata, kata Eddy. (*)
Berikan Komentar
Kominfo Lampung
341
Kominfo Lampung
364
Lampung Selatan
394
Bandar Lampung
456
286
05-Jul-2025
340
05-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia