LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung Timur bersama santri Pondok Pesantren Minhajut Thulab, di Desa Labuhanratubaru, Kecamatan Wayjepara, Sabtu (30/9/2017) malam gelar nonton bareng (nobar) film penumpasan pemberontakan G-3-S/PKI. Hadir dalam pemutaran film yang mengandung sejarah nasional itu, Dandim 0411/LT Letkol Inf. Jajang Kurniawan, dan pengelola Kampus B UNU Lampung, Marsim Rais.

Sebelum pemutaran film, Dandim 0411/LT Letkol Inf. Jajang Kurniawan mengatakan pemutaran film penumpasan pemberontakan G-3-S/PKI bertujuan agar seluruh warga Indonesia tidak melupakan sejarah pahit yaitu pemberontakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga mengorbankan tujuh jenderal waktu itu.

Sejak 1998, Film G-3-S/PKI tidak lagi diputar di stasiun televisi, dan baru tahun ini kembali disemarakan dan masyarakat semua bisa melihat kembali film pemberontakan tersebut. Dari pemutaran film ini lah kita bisa memahami siapa yang kontra dan yang pro dalam pemutaran film G-3-S/PKI, kata dia.

Yang paling pokok, kata Dandim, yaitu agar peristiwa kelam itu tidak lagi terulang. Jajang Kurniawan meyakini santri-santri Minhajuth Thulab dan mahasiswa UNU yang malam ini mengikuti nobar merupakan generasi bangsa yang menjunjung tinggi idiologi Pancasila. Santri merupakan pejuang yang turut memerdekan bangsa Indonesia sebelum TNI lahir. Dan, kami berharap seterusnya santri menjadi pondasi pemersatu bangsa, kata dia, di hadapan ratusan santri.

Sementara itu, pengelola Kampus B UNU Lampung, Marsim Rais, mengatakan sangat mengapresiasi atas kreativitas mahasiswa UNU melakukan nonton bareng film sejarah yang tak pernah terlupakan. Marsim mengaku akan menyuport mahasiswa UNU untuk tahun depan dan mengagendakan rutin tahunan dalam memperingati hari bersejarah dengan peristiwa pemberontakan G-3-S/PKI. Tahun depan akan kami buat lebih meriah lagi, kata Marsim Rais. (SUSANTO/PRO2)