Hingga kini, dana Rp107 miliar belum kembali ke Kasda Pemkab Lampung Timur. Pemerintah dan DPRD Lampung Timur mendapat tekanan publik dan dari organisasi seperti IWO untuk menuntaskan pemulihan dan membuka hasil audit.
Proses lelang aset Alay masih berlanjut, namun belum transparan ke publik. Satono sebagai pejabat yang bertanggung jawab tidak bisa lagi dimintai pertanggungjawaban hukum karena telah wafat.
Sementara warga Lampung Timur di berbagai platform media sosial menuntut transparansi dana: “Kami bukan mengemis pada Bupati dan Wakil, kami menuntut tanggung jawab!”
Audit terbuka, termasuk terhadap penggunaan dana pada masa krisis seperti pembelian karbol dan logistik lainnya. Percepatan pembentukan Panja DPRD yang sempat dijanjikan sejak 2023.
Dana Kasda Lampung Timur sebesar Rp107 miliar masih belum pulih. Alay sedang mencicil ganti rugi, Satono sebagai mantan kepala daerah telah meninggal dunia, dan belum ada kepastian kapan dana kembali ke daerah. (***)
Penulis dan Editor: Amiruddin Sormin (Penerima Saidatul Fitriah Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung atas tulisan investigasi 'Bank Tripanca Kesulitan Likuiditas' terbit di Halaman 1 Harian Lampung Post, 1 Oktober 2008. Penulis pernah menjadi jurnalis di Lampung Timur).
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
7240
Kominfo Lampung
441
441
10-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia