SAMARINDA (Lampungpro.com): Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dijadwalkan menjadi salah satu pembicara pada acara Deklarasi Anti-Hoax yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama masyarakat pada 22 April 2017.
"Selain pak menteri, ada juga Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Kaltara, Pangdam VI/Mulawarman, Kapolda, Kajati, dan Ketua DPRD Kaltim, serta perwakilan dari beberapa operator seluler," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kaltim Abdullah Sani usai rapat persiapan di Samarinda, Senin (17/4/2017), dilansir Antara.
Diskusi Anti-Hoax tersebut digelar di Gedung Plenary Hall Sempaja, Samarinda, bersamaan dengan pameran dalam rangkaian HUT ke-60 Pemprov Kaltim yang dikemas dalam bentuk Kaltim Fair 2017 pada 17-23 April. Sebelum menjadi pembicara, lanjutnya, Menkominfo terlebih dulu menyaksikan pembacaan Deklarasi Anti-Hoax oleh Ketua Gerakan Anti-Hoax Jurnalis Kaltim Charles Siahaan.
Setelah pembacaan deklarasi, dilanjutkan penandatanganan deklarasi antara lain oleh Kadis Kominfo Kaltim, Ketua KPUD Kaltim, Ketua KPID Kaltim, Ketua KIP Kaltim, dan Ketua IJTI Kaltim yang disaksikan sejumlah pejabat Kaltim dan Kaltara.
Ketua Gerakan Anti-Hoax Jurnalis Kaltim Charles Siahaan mengatakan mendekati Pemilihan Gubernur Kaltim pada 2018 dan Pemilihan Umum serta Pilpres 2019 bakal banyak bermunculan kabar bohong dan kampanye hitam. Sehingga, kata dia, mulai sekarang masyarakat harus menangkalnya agar tidak menyebar.
"Pengalaman pemilu tahun-tahun sebelumnya, banyak beredar kabar atau informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, terutama melalui media sosial. Belajar dari pengalaman itu, maka sekarang kita harus waspada. Sehingga, melalui deklarasi ini diharapkan masyarakat tidak asal like and share mengenai berita yang belum jelas kebenarannya," ujar Ucok, panggilan akrab Charles Siahaan.
Ia mengatakan Deklarasi Anti-Hoax tersebut akan diikuti sekitar 3.000 peserta ditambah kalangan jurnalis. Sehingga, melalui gerakan ini maka masyarakat dan wartawan sama-sama memahami, yakni wartawan tidak menulis berita yang belum jelas kebenarannya, sedangkan masyarakat diminta tidak asal membagikan info yang diterima.
"Intinya, kita harus cerdas dalam memberikan informasi maupun membagikan informasi via media sosial, jangan sampai kabar yang tidak benar. Apalagi menjelang pemilu yang bisa jadi menjadi sarang hoax, justru menyebar hanya karena kita asal share," kata dia. (*/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia