Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Menpar Buka Workshop Mobile Positioning Data di Bali
Lampungpro.co, 24-Mar-2017

1220

Share

BALI (Lampungpro.com)-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya secara resmi membuka Workshop Nasional Pemanfaatan Mobile Positioning Data untuk Mendukung Statistik Pariwisata yang dilaksanakan di Hotel Inaya, Putri Bali Resort Kawasan Wisata Nusa Dua, Lot S-3, Bali, Kamis (23/3/2017).

Menpar Arief Yahya mengatakan, metode Mobile Positioning Data (MPD) pada era digital saat ini merupakan metode yang sangat tepat dan dinilai dapat membantu mengumpulkan data kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dengan beberapa keunggulan dalam hal real time, kecepatan, ketepatan dan cakupan yang lebih luas.

Kita biasa sebut dengan 3 V, yakni Volume, Velocity atau kecepatan dan Variety atau jenis. Kalau kita sudah mengedepankan digital, trus kita tidak menggunakan MPD, maka nantinya disconnect. Karena Bid Data atau MPD sangat banyak manfaatnya, karena di era sekarang adalah sebuah keniscayaan kita tidak menggunakan digital, ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, metode ini juga membantu Indonesia dalam menjawab tantangan sebagai negara kepulauan yang memiliki perbatasan dengan negara tetangga, Menpar menjelaskan bahwa Big Data ini sudah dilakukan sejak tahun 2015. Karena siapa yang menguasai informasi, itu pasti yang memenangkan persaingan, katanya.

Menpar juga menjelaskan, proses pengolahan data dapat digunakan untuk tiga aspek yang disebut dengan 3 P yakni performance, promotion dan projection.

MPD itu kata dia, digunakan untuk mengukur performance, sementara big data digunakan untuk promotion dan projection. Performance memiliki data collection yang tentunya akan menimbulkan dampak ke promosi dan projection yang efektif.

"Disini kita bisa tahu lebih detail, kemana saja Wisman membeli oleh-oleh dan berkuliner. Kita bisa berpromosi ke pengunjung yang suka diving, alam terbuka serta seni budaya dan sebagainya, ujar dia.

Menpar juga mengatakan sangat serius mendigitalisasi semua lini, semua kedeputian. Karena hanya dengan cara itu, semua bisa dihitung dengan standar akurasi maksimal. "If you can not measure, you can not manage! Kalau tidak bisa mengukur, maka tidak akan bisa memanage," kata Menpar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direcyor of The Tourism Market Trends Programme, UNWTO, John Kester. Menurutnya, menggunakan MPD adalah cara yang sangat efektif dan penting digunakan di dunia pariwisata. Indonesia sudah benar menggunakan MPD, karena nantinya dengan MPD, kita akan tahu seberapa besar volume.

"Kita juga bisa memecahkan semua berbagai variabel, variabel tempat, hobby, intinya terkait dengan kesukaan turis. Karena kondisinya saat ini adalah dunia sudah terkoneksi satu dengan yang lain, sama halnya dengan produsen ke konsumen. Kalau di Pariwisata destinasi dengan Wisman, ujar John.

Kemenpar mengundang pembicara-pembicara yang kompeten di bidang ini seperti Mr. John Kester (Director Of The Tourism Market Trends Programme, UNWTO), MR.Antonio Lopez DeAvilla (Professor of IE Business School, Former President of Segittur, Sasmito Hadiwibowo (Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS atau Statistics Indonesia).

Erki Saluveer (Chief Technical Officer, Positium, Estonia), Siim Esko (Researcher of Mobile Big Data, Positium, Estonia), Christophe Demunter Head of Tourism Statistics Section, (Eurostat) via Skype. Sedangkan pembicara yang lain diprediksikan akan hadir di acara yang digelar di Hotel Inaya, Putri Bali Resort Kawasan Wisata Nusa Dua, Lot S-3, Bali.

Rencananya peserta workshop yang akan hadir dan yang telah diundang adalah dari pimpinan maupun perwakilan pihak Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, Imigrasi, Kementerian Kominfo, Bappenas, Kepala Dinas Pariwisata dan Akademisi serta undangan yang lainnya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24400


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved