Hal tersebut juga dirasakan oleh Indah, penjual pakaian wanita di Pasar Bambu Kuning. Ia mengaku imbas dari online shop ini cukup parah, sehingga berimbas pada omset yang menurun.
Untuk bertahan hidup, Indah memilih untuk berjualan melalui aplikasi WhatsApp, dengan memposting barang dagangannya untuk menambah pendapatan.
"Tidak bisa dipungkiri, semua orang harus mengikuti perkembangan teknologi. Kalau hanya berjualan di toko saja tidak akan bisa menutupi kebutuhan sehari-hari, maka saya menjual juga melalui WhatsApp," ujar Indah.
Sementara itu, salah satu pedagang pakaian di Mall Simpur Center, Elvi mengungkapkan, semakin menjamurnya toko online belakangan ini, memberikan pengaruh yang besar bagi pedagang konvensional seperti dirinya.
"Masyarakat mencari sarana yang mudah untuk memenuhi kebutuhannya seperti belanja online karena mudah cepat ujarnya. Banyaknya keberadaan toko online, membuat sejumlah toko yang berada di pasar mulai kalah saing," ungkap Elvi.
Hal senada juga disampaikan Alex, penjual pakaian di Simpur Center juga mengalami penurunan omset, yang dipengaruhi oleh maraknya toko online. Alex merasa tempatnya berdagang saat ini kondisinya semakin hari semakin sepi pembeli.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
328
Lampung Selatan
25580
Humaniora
3473
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia