Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

MUI Lampung Serukan Tempat Ibadah Dibuka Bertahap, Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Lampungpro.co, 02-Jun-2020

Heflan Rekanza 754

Share

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung A. Bukhari Muslim saat menyampaikan keterangan pers di posko gugus tugas covid-19 Provinsi Lampung | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Sikapi kehidupan normal baru atau new normal, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung A. Bukhari Muslim menyerukan, tempat-tempat ibadah seperti masjid di Provinsi Lampung untuk dibuka secara bertahap, namun tetap memperhatikan pada kondisi dilapangan dengan standar protokol kesehatan disetiap tempat ibadah.

"Insyaallah dalam waktu dekat tempat ibadah akan dibuka, namun tetap menekankan protokol kesehatan di setiap tempat ibadah. Apabila nantinya tempat ibadah sudah dibuka, akan dilakukan evaluasi bersama secara berkesinambungan," kata A. Bukhari Muslim, Selasa (2/6/2020).

Dengan adanya penerapan protokol kesehatan yang telah dilakukan, dan dijalani oleh masyarakat selama tiga bulan ini, Bukhari menilai masyarakat tentunya sudah membentuk kepribadian baru untuk melakukan kegiatan ibadah. Adapun kepribadian baru tersebut, mulai dari memakai masker, pakaian bersih, membawa sajadah masing-masing, dan lainnya.

"Terlebih bagi mereka yang ahli ibadah, memang harus bersih lahir dan batin. Hal ini juga, nantinya kita akan minta rekomendasi dari camat setempat, sebagai bentuk sinergi antar lembaga. Meskipun sebelumnya, saat aturan Jumatan dan ibadah lainnya tidak ada surat larangan dari camat," ujar dia.

Bukhari juga menilai, kehidupan normal baru ini merupakan pilihan yang relatif tepat. Sebab pemerintah harus mengambil pilihan yang tepat, antara kehidupan ekonomi sosial bertambah terpuruk, atau kembali hidup seperti semula dengan konsep baru.

"Memang wabah Covid-19 ini, belum tuntas dan selesai. Bahkan hingga saat ini, masih mengancam dibeberapa wilayah. Namun di sisi lain, kita sudah lelah bertahan dengan work from Home (WFH). Jadi sampai kapan kita masih kuat bertahan, dengan kondisi demikian. Bagi kalangan atas yang amunisinya masih tebal, masih mampu bertahan. Tapi melihat di lapangan,
mayoritas masyarakat sudah banyak menjerit karena kesusahan," jelas Bukhari.

Meskipun demikian, bukan berarti masyarakat dapat kembali hidup normal seperti sebelum adanya Covid-19 merebak. Akan tetapi, masyarakat harus kembali hidup normal dengan pola pemikiran yang baru, hidup bersih, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan seterusnya.

Kemudian dari sudut agama, ada juga yang harus menjadi pemikiran baru yakni, hidup halal dan sederhana, hidup jujur dan ikhlas, hidup optimis dan saling menghargai, serta hidup kerja keras dan tawakal.(FEBRI/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1275


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved