BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co):
Menanggapi terpilihnya CEO Gojek Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju era Jokowi Maruf Amin periode 2019-2024. Para anggota Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung (Gaspool) yang notabenenya para driver Gojek, sangat menyayangkan adanya penunjukan Nadiem sebagai Mendikbud RI.

Mereka menilai bahwasanya jika melihat track record yang ada, Nadiem Makarim belum pantas untuk diamanahkan sebagai Mendikbud RI. Sebab budaya sebuah bangsa bergantung pada pendidikan yang akan diberikan kepada generasi muda, sehingga para driver Gojek ini menganggap posisi Mendikbud RI sebagai posisi yang sangat vital.

"Sebenarnya kami sangat menyayangkan. Karena bagaimanapun juga, permasalahan di Lampung maupun daerah lainnya, kebijakan dari Nadiem menurut kami sangat kapitalistik. Sehingga demi menjaga ekosistem, Gojek harus memotong bonus driver sebesar 50% intensif," kata Ketua Gaspool Lampung Miftahul Huda kepada Lampungpro.co, Kamis (24/10/2019).

Mereka khawatir terkait kebijakan yang ada di Gojek, akan dibawa Nadiem Makarim ke dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju era Jokowi Maruf Amin ini. Sehingga akan melahirkan kebijakan yang rasional dan tidak merakyat.

"Menteri adalah pejabat negara yang harus bertindak bukan berdasar untung rugi. Ini yang sangat kami pertanyakan kapabilitas ke depan bisakah membawa kebijakan untuk kebaikan masyarakat bukan kebijakan pemilik modal. Kita menilai masih banyak lagi tokoh bangsa lain yang bisa mengemban amanah itu," ujar dia.

Para pengemudi Gojek ini menilai Nadiem Makarim jika memang diperlukan dipemerintahan era Jokowi Maruf Amin periode lima tahu mendatang, cocoknya sebagai staff ahli di kementrian.

Sebelumnya diberbagai grup media sosial Gojek di Bandar Lampung mempermasalahkan CEO Gojek Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Banyak diantara mereka yang menolak dan tidak menyetujui Nadiem masuk ke dalam pemerintahan. (FEBRI/PRO3)