Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

OJK Mendorong Sektor Jasa Keuangan Semakin Aktif Melakukan Pembiyaan UMKM
Lampungpro.co, 02-Mar-2022

Sandy 1262

Share

Data Dokumentasi OJK Lampung | Lampungpro.co/Ist

Untuk dana pensiun, selama tahun 2021, jumlah aset dana pensiun di Provinsi Lampung meningkat sebesar Rp9,47 Miliar atau tumbuh 6,09% (yoy). Sejalan dengan peningkatan aset, investasi dana pensiun di Provinsi Lampung juga mengalami peningkatan sebesar Rp9,69 Miliar atau tumbuh 6,35% (yoy). Peningkatan investasi Dana Pensiun di Lampung didorong oleh peningkatan kinerja pasar modal maupun pasar uang sebagai salah satu pilihan investasi aset dana pensiun.

Untuk industri Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (Fintech Peer to Peer Lending), jumlah akun dan transaksi baik peminjam (borrower) maupun pemberi pinjaman (lender) di Provinsi Lampung pertumbuhannya melebihi pertumbuhan secara nasional. Di Provinsi Lampung, secara tahunan (yoy) jumlah akun lender meningkat sebesar 4.629 akun (62,05%) dan jumlah akun borrower meningkat sebesar 347.248 akun (73,33%) sementara secara nasional, masing-masing hanya tumbuh sebesar 12,91% dan 68,15%. Peningkatan akun ini diikuti dengan peningkatan jumlah transaksi lender dan borrower di Provinsi Lampung yang masing-masing meningkat sebesar 138.641 akun (138,78%) dan 4.705.736 akun (141,10%) atau melebihi nasional yang masing-masing hanya tumbuh sebesar 68,37% dan 114,62%. Peningkatan aktivitas transaksi ini juga mendorong peningkatan outstanding pinjaman yang posisi 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp29.880 Miliar atau  tumbuh 95,05% secara nasional dan Rp467 Miliar  atau tumbuh 118,22% di wilayah Provinsi Lampung.

Selanjutnya, pada sektor pasar modal, nilai transaksi efek di Provinsi Lampung selama  tahun 2021 cenderung menurun namun apabila dijumlahkan seluruh transaksi bulanan selama setahun nilainya lebih besar dibanding tahun 2020. Jumlah investor di Provinsi Lampung berdasarkan Single Investor Identification (SID) hingga posisi Desember 2021 adalah sejumlah 171.067 investor atau bertambah 104.408 investor dibandingkan posisi Desember 2020. Jumlah investor di Provinsi Lampung sebanyak 2,41% dari investor secara nasional yang mencapai 7.078.565 investor. Saat ini juga tercatat telah terdapat 8 perusahaan yang mengakses sumber pendanaan usaha melalui Perusahaan Fintech Securities Crowd Funding (SCF) yang melayani penerbitan saham maupun obligasi atau surat utang perusahaan. Selama tahun 2021 jumlah dana yang berhasil dihimpun untuk pendanaan usaha 8 perusahaan yang bergerak di Tambak Udang tersebut mencapai Rp2,08 Miliar.

Perkembangan Program Dana PEN dan Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan Perkembangan penempatan dana pemerintah pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dari Semester 1 2021 sampai dengan Semester 2 2021 mengalami peningkatan. Tercatat bahwa realisasi dana PEN Himbara di Lampung mengalami peningkatan sebesar Rp7,94 triliun atau 76,94% dari sebesar Rp10,32 Triliun menjadi Rp18,26 Triliun dan jumlah debitur yang disalurkan juga meningkat sebesar 27.270 debitur dari sebesar 322.116 debitur menjadi 349.386 debitur.

Pada triwulan IV 2021, total restrukturisasi kredit yang telah dilakukan perbankan di Provinsi Lampung kepada 53.127 debitur dengan total sebesar Rp5,67 Triliun dimana sebesar Rp5,31 Triliun (51.579 debitur) dilakukan oleh Bank Umum dan sebesar Rp353 Miliar (1.548 debitur) dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat/Syariah.  Total kredit restrukturisasi tersebut tercatat menurun sebesar Rp79,79 miliar dari posisi sebelumnya triwulan III 2021 sebesar Rp5.747,47 Miliar menjadi sebesar Rp5.668,68 Miliar pada posisi Triwulan IV 2021. Sementara jumlah kontrak dan pokok kredit yang direlaksasi melalui restrukturisasi oleh Perusahaan Pembiayaan di Provinsi Lampung terus bertambah walau tidak signifikan jika dibandingkan Triwulan III 2021.  Posisi Desember 2021, jumlah kontrak pembiayaan yang disetujui relaksasi kreditnya sebanyak 108.898 kontrak atau naik 3.138 kontrak dengan total outstanding pokok kredit yang direlaksasi sebesar Rp4.590 M atau naik Rp285 Miliar. (***)

SUMBER : Rilis OJK Lampung

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved