Jika dibandingkan dengan posisi triwulan III 2021 (qtq) kredit tercatat meningkat juga sebesar Rp1,00 Triliun atau 1,41% dari sebesar Rp71,02 Triliun menjadi sebesar Rp72,02 Triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga juga tumbuh sebesar 9,78% atau naik Rp5,25 Triliun (yoy).
Pertumbuhan kredit relatif baik menurut jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja dengan share terbesar 45,49% dari total kredit tercatat tumbuh 9,86% (yoy) dan 2,34% (qtq), Kredit Konsumtif yang memiliki share 38,56% tercatat tumbuh 2,54% (yoy) dan 0,48% (qtq), dan Kredit Investasi tumbuh 0,49% (yoy) dan 1,06% (qtq). Sementara jika dilihat dari sektor ekonomi, tercatat 3 sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan kredit tertinggi secara tahunan (yoy) adalah Sektor Pertanian tumbuh 12,03%, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 7,70% dan Sektor Industri Pengolahan tumbuh 7,28%.
Pertumbuhan penyaluran kredit di 3 sektor ekonomi tersebut sejalan dengan 3 Sektor Dominan pada Distribusi PDRB berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Lampung. Peningkatan pertumbuhan kredit di Lampung Triwulan IV 2021 di atas lebih tinggi dari pertumbuhan kredit secara nasional secara yoy (Nasional 4,94%, Lampung 5,39%).
Pertumbuhan ini diiringi dengan penurunan rasio NPL secara triwulanan dari 4,86% menjadi 4,55%, meskipun masih belum membaik seperti di Triwulan IV 2020 yang tercatat hanya sebesar 2,43%. Sementara rasio NPL kredit UMKM juga menurun secara triwulanan dari posisi September 2021 sebesar 4,04% menjadi sebesar 3,88% pada Desember 2021, namun masih meningkat dibandingkan dengan Triwulan IV 2020 yang tercatat sebesar 3,08%.
Permintaan kredit yang meningkat didorong oleh peningkatan pemulihan dunia usaha dan dukungan kebijakan-kebijakan dari Pemerintah, OJK dan lembaga lain yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ujar Bambang.
Untuk sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB), kinerja Perusahaan Pembiayaan di Triwulan IV 2021 secara year on year dalam melakukan penyaluran pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar Rp16 Miliar atau 0,21% yaitu dari Rp7,701 Triliun pada Triwulan IV 2020 menjadi sebesar Rp7,717 Triliun. Sementara di industri asuransi, secara umum untuk total pendapatan premi asuransi meningkat sebesar Rp532 Miliar atau 34,87% (yoy). Peningkatan terbesar didorong oleh peningkatan pendapatan premi asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah yang masing-masing tumbuh sebesar 57,11% (yoy) atau naik Rp473,34 Miliar dan 85,66% (yoy) atau naik Rp84,37 Miliar.
Untuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Posisi Desember 2021 terdapat 227 Lembaga Keuangan Mikro Berizin OJK dimana 11 diantaranya berada di Provinsi Lampung, dengan komposisi 2 LKM program BWM, 4 LKM-Agribisnis, 4 LKM ex PNPM dan 1 LKM murni. Posisi Desember 2021, total aset LKM terkontraksi sebesar 1,67% (yoy) atau turun sebesar Rp531 Juta yang disebabkan adanya penarikan penyertaan modal dan peningkatan NPL dari sebelumnya sebesar 9,04% pada Desember 2020 menjadi 14,95% pada Desember 2021. Penyaluran kredit/pembiayaan LKM baik konvensional maupun syariah tumbuh 2,22% atau naik sebesar Rp429 Juta, sedangkan penghimpunan dana masyarakat tumbuh 24,96% atau naik Rp2,03 Miliar.
Berikan Komentar
Humaniora
598
343
04-Jul-2025
598
04-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia