Aparat Satlantas Polresta Bandar Lampung saat memeriksa kelengkapan surat kendaraan di Taman Makam Pahlawan, Bandar Lampung, Kamis (31/10/2019). LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Satlantas Polresta Bandar Lampung mencatat, selama Operasi Zebra Krakatau 2019 berlangsung, pelajar mendominasi pelanggaran lalu lintas. Sebanyak 950 perkara dengan berbagai pelanggaran melibatkan pelajar.

"Para pelanggarnya masih banyak didominasi dari para pelajar, yakni 950 perkara," kata Kasatlantas Polresta Bandar Lampung AKP Reza Khomeini, di Bandar Lampung, Kamis (31/10/2019).

Tingginya pelanggaran para pelajar ini, membuat tilang melebih target. Awalnya, pihaknya menargerkan 2.000 tilang. Namun hingga Kamis (31/10/2019), jumlah tilang melebihi angka itu. "Targertnya 2.000 tapi ini sudah melebihi. Artinya kesadaran masyarakat terhadap tertib lalu lintas masih rendah," kata Reza.

Pelanggaran masih banyak didominasi pengendara sepeda motor dengan jumlah melebihi seribu perkara. Pada Operasi Zebra Krakatau, total tilang mencapai 2.327 pelanggar lalu lintas. Sekitar 244 di antarnya menjalani sidang di tempat, di lapangan parkir Taman Makam Pahlawan Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung.

Perinciannya, tilang tidak membawa kelengkapan surat kendaraan bermotor sebanyak 181, surat ijin mengemudi sebanyak 51 dan penyitaan kendaraan bermotor roda dua 12 kendaraan. Reza pun mengatakan jumlah pengendara yang mendapat tilang juga melebihi target.

"Paling banyak masalah penggunaan helm SNI, ada 635 perkara, 89 perkara pelanggaran melawan arus, melanggar menggunakan handphone saat berkendara 21 perkara, berkendara di bawah umur sebanyak 204 perkara, surat-surat sebanyak 322 perkara, dan lain-lain 318 perkara. Adapun barang yang disita atas pelanggaran ini, SIM sebanyak 783, STNK 1293, dan tujuh kendaraan," kata Reza. (PRO1)