Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

OPINI : Upaya Sederhana Mengurangi Bencana Akibat Perubahan Iklim
Lampungpro.co, 22-May-2022

Sandy 895

Share

Dosen UTI Rio Aditomo M. Putra, S.T., M.T. dan Pengamat Lingkungan dan Infrastruktur Kebencanaan | Lampungpro.co/Humas UTI

Selain itu, produksi makanan dari pertanian dan perkebunan secara umum menghasilkan lebih sedikit efek gas rumah kaca dan menggunakan lebih sedikit sumber energi, air, dan tanah. Oleh karena itu sangat dianjurkan menambah perbandingan proporsi sayuran dan buahan pada menu makanan yang dikonsumsi, disamping juga memang baik dari segi kesehatan tubuh.

Salah satunya Indonesia yang tak luput dari pengaruh fenomena perubahan iklim ini. Dilansir dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (bnpb.go.id), bencana hidrometeorologi akibat perubahan iklim mendominasi kejadian bencana sejak tahun 2008 hingga saat ini.

Menurut data tersebut, banjir menempati urutan pertama diikuti tanah longsor dan puting beliung. Pada tahun 2021, total kejadian bencana di Indonesia tercatat sebanyak 5.402 kejadian, mayoritas akibat bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan cuaca ekstrim). 

Angka tersebut naik hampir 50% dibanding dua tahun sebelumnya (tahun 2019) yaitu sebesar 3.814 total kejadian. Bahkan mulai awal tahun sampai dengan 16 Maret tahun ini (2022), tercatat sudah 949 kejadian bencana yang berkaitan dengan hidrometeorologi. 

Menurut, Dosen Univeristas Teknokrat Indonesia Rio Aditomo M. Putra, S.T., M.T. mengatakan berkaca dari angka-angka tersebut sudah seharusnya penduduk bumi berbuat sesuatu agar iklim global di planet ini bisa kembali ramah untuk ditinggali. "Diberbagai belahan dunia telah banyak infrastruktur dibangun dengan inovasi dan rekayasa keteknikan. Sebagai jawaban dalam menghadapi bencana akibat perubahan iklim," ucap Rio yang juga pengamat lingkungan dan infrastuktur kebencanaan. 

Tampaknya opsi ini banyak dipilih sebagian besar pemerintah di dunia termasuk di Indonesia. Terowongan Stormwater Management and Road Tunnel (SMART) di Malaysia, proyek G-Cans (tangki raksasa bawah tanah) di Jepang, Experimental Electronical Module (MOSE) proyek pembelah lautan di Italia, proyek Delta Plan di Belanda adalah sederet inovasi infrastruktur yang diklaim telah berhasil mengatasi bencana banjir. 

Pemerintah Indonesia sendiri telah membangun Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, Jawa Barat guna memperlancar aliran Sungai Citarum ke hilir, sehingga dapat mengatasi banjir di Kabupaten Bandung. Otoritas setempat mengklaim bahwa area terdampak banjir sudah berkurang secara signifikan dari semula 490 kilometer persegi menjadi 80 kilometer persegi akibat hadirnya terowongan ini. 

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

23497


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved