AIR HITAM (Lampungpro.co): Musim panen raya kopi robuata di berbagai sentra di Lampung dipredisi berlangsung Juni-Agustus 2025. Harga diprediai bakal naik saat panen raya, sehingga petani tak perlu khawatir dampak kenaikan tarif impor hingga 25% yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Saat ini, menurut Ketus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Robusta Lampung, Pekon Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, Risdianto, sebagian petani di Lampung Barat seperti Liwa mulai panen. Harga masih bertahan di kisaran Rp70 ribu hingga Rp75 ribu per kg.
"Umumnya panen kopi di Lampung dipredikasi berlangsung Juni-Agustus 2025. Harga memang dipredksi bisa tembus di atas Rp90 ribu per kilogram," kata Risdianto, kepada Lampungpro.co, Selasa (20/5/2025).
Prediksi kenalan itu, kata Mang Enca, sapaan akrabnya bukan karena terjadi gagal panen di Brazil dan Vietnam, tapi tumbuhnya pasar baru di China, Korea Selatan, Mesir, Rusia, hingga sejumlah negara Eropa Timur dan Timur Tengah. Menurut Mang Enca, kondisi terungkap saat dia mengikuti World of Coffee 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) Jakarta pada 15-17 Mei 2025.
Pada ajang pameran dan pertemuan kopi terbesar dunia yang digelar Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), itu umumnya para pelaku kopi optimistis harga kopi dunia bakal terus membaik, seiring masuknya China ke pasar.globar kopi. "Ekspor kopi ke China ini bisa jadi alternatif atas dampak pengurangan ekspor kopi ke Amirika," kata Mang Enca.
Salah contoh komoditas ekspor yang harganya melejit tinggi adalah kelapa setelah masuk China. Melihat besarnya pasar kopi China dan negara lain yang mulai tumbuh, Dia meminta petani tak perlu khawatir atas dampak kenaikan tarif impor di AS
Untuk itu dia meminta atas prediksi kenaikan harga kopi itu, petani jangan lupa menjaga kualitas. "Jangan karena mengejar kuantitas, lupa pada kualitas. Apalagi pada ajang World of Coffee 2025 di Jakarta, kopi Lampung dinyatakan sebagai kopi robusta terbaik dunia," kata dia.
Selain menjaga kualitas kopi, dia juga meminta petani berhati-hati terhadap pembeli baru yang harganya lebih tinggi. Jangan sampai kasus penggelapan yang dilakukan Ahmad Ramadan (27), Direktur PT Adera Ramanda Group, sebesar Rp10,36 miliar kembali terulang.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan masa panen raya ini agar belgangaung aman. Termasuk pengiriman kopi ke eksportir di Bandar Lampung.
Lampung Barat, sebagai sentra utama kopi robusta Lampung, memiliki luas lahan kopi sekitar 60.000 hektare. Pada 2024, produksi kopi di daerah ini mencapai sekitar 55.080 ton, dan pada 2025, diperkirakan akan mengalami peningkatan.
Harga kopi robusta di Lampung Barat mengalami lonjakan signifikan dari Rp70 ribu per kilogram. Bahkan, diprediksi dapat mencapai Rp90 ribu per kilogram jika kualitas biji kopi terjaga baik
(***)
Editor Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...
2141
Olahraga
13892
Bandar Lampung
7221
Lampung Tengah
4269
Lampung Timur
3919
265
20-May-2025
184
20-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia