Rapat Pansus DPRD Lampung Selatan | Ist/Lampungpro.co

KALIANDA (Lampungpro.co): Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan, diminta mengevaluasi dan meningkatkan pengawasan rumah pohon hewan (RPH) guna meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD.

Hal itu diminta Panitia Khusus Badan Anggaran (Pansus Banggar) DPRD Lampung Selatan, dengan menyarankan untuk meningkatkan tarif potong hewan dari Rp25 ribu menjadi Rp50 perekor.

"PAD Dinas Peternakan ini kan adanya dari rumah potong hewan, tarif perekornya Rp25 ribu, bisa tidak agar dinaikkan menjadi Rp50 ribu, kalau bisa diupayakan," kata Ketua Pansus Banggar DPRD Lampung Selatan M. Akyas, Jumat (19/4/2024).

Sementara anggota Pansus lainnya, Hamdani menyarankan Dinas Peternakan dan Keswan Lampung Selatan, untuk memperluas jangkauan pembinaan dan pendampingan rumah potong hewan, guna peningkatan PAD.

"Coba perluas jangkauan PAD untuk RPH, jangan hanya berpatok pada RPH yang sudah ada seperti Kalianda dan Sidomulyo, misalnya di Jati Agung dan Tanjung Sari coba didata berapa jumlah sapi yang ada, kalau mau motong sapi ke Sidomulyo itu jauh, pasti nambah biaya," ujar Hamdani.

Menanggapi saran ini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan, Rini Ariasih mengungkapkan, untuk menaikkan retribusi pemotongan hewan harus ada peraturan bupati (Perbub) yang baru.

"Sementara, perbup yang ada, menyebutkan tarif potong hewan saat ini di Lampung Selatan Rp25 ribu perekor. Target PAD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk 2024 ini Rp100 juta," ungkap Rini Ariasih. (***)

Editor : Febri Arianto
Reporter : Hendra