Sejumlah petugas pemadam kebakaran saat berusaha memadamkan kobaran api di Bank Lampung Kota Agung, Sabtu (28/11/2020). LAMPUNGPRO.CO

KOTA AGUNG (Lampungpro.co): Mulai Senin (30/11/2020) pelayanan Bank Lampung Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kota Agung, Tanggamus, yang terbakar Sabtu (28/11/2020), dialihkan ke Kantor Kas Pemkab Tanggamus, KCP Talang Padang, dan layanan mobil kas keliling. Pelayanan nasabah berlangsung mulai pukul 08.30-14.00 WIB.

Menurut Direktur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat, Bank Lampung tetap bisa memberikan layanan kepada nasabah. Kami pastikan operasional tetap berjalan. Kami akan melayani nasabah di Kantor Kas di Pemkab, Kantor Kas Talang Padang, dan kantor kas keliling di Kota Agung, kata Presley Hutabarat, Sabtu (28/11/2020).

Pihak Polres Tanggamus memastikan uang yang ada di Bank Lampung Kota Agung aman dan masih berada di brankas. Menurut Kasatreskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas, hal itu diketahui setelah Tim Inafis menyelesaikan proses identifikasi. "Uang tidak terbakar karena di dalam brankas dan akan dipindahkan sementara ke tempat aman," kata AKP Edi Qorinas mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya.

Untuk sementara ini Bank Lampung KCP Kota Agung dikunci sambil menunggu Tim Laboratorium Forensik tiba untuk melakukan penyelidikan. Atas kebakaran tersebut, Polres Tanggamus melibatkan Pusat Laboratorium Forensik Cabang Jakarta dan dijadwalkan tiba pada Senin (30/11/2020).

Pihaknya memasang garis polisi pada titik-titik yang bisa diselidiki di dalam dan luar bangunan. Kasat meminta nasabah tidak panik dengan terbakarnya Bank Lampung KCP Kota Agung, karena pihak bank pasti miliki data cadangan. 

Dia meminta masyarakat jangan menyebarkan informasi menyesatkan. Peristiwa ini ditangani Polres Tanggamus dan akan mengumumkan hasil penyelidikan. "Namun jika ada informasi yang mendukung penyidikan kami harap lapor ke Polres Tanggamus. Bagi yang tidak tahu jangan menyebarkan informasi bohong," tegasnya.

Pada bagian lain, Kepala Bank Lampung Kota Agung, Marzuki Ismail, mengatakan bahwa semua berkas pengambilan kredit, termasuk SK PNS yang mengambil kredit berada di lantai dua. Namun dia tidak mengetahui apakah ada yang berhasil diselamatkan. "Saya belum tahu apakah ada berkas pengambilan kredit yang bisa diselamatkan atau tidak," kata Marzuki. (PRO1)