Ilustrasi rapid tes corona oleh dokter | Ist

LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Dugaan transmisi lokal yang terjadi dengan pasien nomor 50 di Provinsi Lampung, dengan kasus terbaru yang berasal Lampung Selatan ini, yang merupakan seorang laki-laki berusia 63 tahun dari Jati Agung. Dinas Kesehatan Lampung Selatan mulai melakukan tracing dan rapid tes, terhadap orang-orang terdekat, Senin (4/5/2020).

"Hari Senin ini, rencana akan mulai dilakukan tracing lanjut dan melakukan rapid test terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Jimmy Banggas Hutapea saat dikonfirmasi Lampungpro.co, Senin (4/5/2020).

Untuk melakukan pendalaman terhadap semua kontak tracing dengan siapa-siapa saja, terhadap orang yang pernah kontak erat dengan pasien ini, Dinas Kesehatan Lampung Selatan menerjunkan 8 orang petugas dari tim surveillance dan analisis.

"Kami sedang memperdalam semua kontak tracing ini. Dengan melibatkan setidaknya ada 8 orang petugas baik itu dari tim surveillance dan juga tim analisis," ujar Jimmy Banggas Hutapea.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menyebutkan hal yang sama, tim surveillance Dinas Kesehatan sedang melakukan anamesa mendalam, terhadap pasien nomor 50 asal Jati Agung Lampung Selatan ini.

"Saat ini, kita semua sedang melakukan tracing dan anamesa mendalam terhadap pasien ini. Tentu apapun hasilnya nanti, terhadap pasien ini, pastinya akan kami sampaikan," sebut Reihana.

Sebelumnya Reihana menjelaskan kronologis pasien tersebut, dia tidak ada perjalanan keluar daerah terjangkit. Ini karena pasien sudah mengalami penyakit tulang sehingga selama beberapa tahun sulit untuk bergerak. Namun saat usai terjatuh dua bulan lalu pasien ini diurut oleh 2 orang tukang urut. Mereka juga sedang ditracing.

Pasien juga pernah dirawat disalah satu rumah sakit swasta di Lampung Selatan, pada 9 sampai 12 Maret 2020 lalu. Dimana di rumah sakit tersebut, juga pernah dirawat satu pasien yang juga positif Covid-19 dan meninggal dunia. Karena kondisi pasien tersebut semakin melemah, maka 22 April 2020 lalu dirujuk ke rumah sakit swasta di Bandar Lampung.(FEBRI/PRO2)