BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Kementerian Pertanian dan PT. PLN (Persero), berkomitmen memperkuat pembangunan sektor pertanian melalui program electrifying agriculture dan pompanisasi.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi daerah di Lampung, di mana hampir 2 juta keluarga di Lampung ini adalah petani, dan PDRB Lampung nomor 4 se-Sumatera dengan 30 persennya ini dari pertanian.
Melalui kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo terkait harga gabah Rp6.500 perkilogram, Gubernur Mirza meyakini, kebijakan tersebut telah memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan petani dan stabilitas harga di Lampung.
"Alhamdulillah capaian triwulan pertama terhadap stabilitas harga, meskipun masih ada yang di bawah harga Rp6.500, tapi karena kerja keras dan kolaborasi bersama Forkopimda diawasi kementerian, Lampung termasuk daerah yang sangat stabil dalam mengambil harga gabah," kata Rahmat Mirzani Djausal saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Pertanian Provinsi Lampung di Ruang Sungkai Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Kamis (11/09/2025).
Menurut Mirza, ke depan Pemprov Lampung akan berupaya fokus pada pemberian nilai tambah pada komoditas pertanian, dengan menghadirkan pengering (dryer) di desa-desa.
"Saya secara paralel akan memberikan nilai tambah terhadap komoditas-komoditas ini. Ke depan kami akan memberikan nilai tambah terhadap komoditas-komoditas kami, yang selama ini tidak pernah dilakukan di desa-desa," ujar Rahmat Mirzani Djausal.
Gubernur Lampung mengupayakan agar seminimal mungkin semua komoditas yang ada di desa, sebelum keluar sudah harus kering, sehingga posisi petani menjadi lebih kuat, sehingga harga akan jauh lebih stabil.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur Lampung juga menegaskan, ketersediaan energi listrik dan juga dryer menjadi kunci. Dengan tersedianya pasokan listrik yang cukup di desa, maka semua komoditas yang ada di Lampung ini bisa didorong memberikan nilai tambah dan bisa jadi ekosistem semua.
Melalui sinergi semua pihak, Gubernur Mirza juga meyakini, di Lampung akan terjadi peningkatan ekonomi dan semakin maju. PLN adalah salah satu instrumen yang sangat penting sebagai alat ungkit pertumbuhan ekonomi Lampung.
Sesuai dengan Asta Cita, menurut Mirza, semua juga memahami pertanian adalah salah satu sumber utama peningkatan pendapatan masyarakat. Apabila semuanya terus kompak dan terus berjuang berkolaborasi sinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun dengan BUMN, maka tidak lama lagi akan mendapatkan kemajuan di Lampung.
Sementara itu, Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Arsyadany Ghana Akmalaputri menegaskan, pihaknya siap mendukung penuh program pemerintah di bidang pertanian, di mana program pompanisasi electrifying agriculture ini, menjadi sesuatu yang akan sangat didukung penuh oleh PLN.
"Apalagi saat ini pendekatan daripada manajemen PLN adalah, sekarang melayaninya secara compassionate, yang artinya tidak menunggu pelanggan untuk dilistriki, tetapi kami akan bersama-sama pelanggan untuk turun ke lapangan," tegas Arsyadany Ghana Akmalaputri.
Hal tersebut dilakukan, untuk memberikan solusi kebutuhan supaya Lampung bisa mendorong kemandirian energi swasembada sesuai arahan Presiden Prabowo.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Rizky Mochamad menyebutkan, saat ini pihaknya telah merealisasikan program electrifying agriculture di Lampung hampir diseluruh kabupaten, dengan memberikan dukungan kelistrikan kepada 4.251 Pelanggan, dengan total kapasitas 24,61 MVA sampai dengan tahun 2024.
"Pada tahun 2025, rencana program pompanisasi persawahan Kementerian Pertanian secara nasional ada 4.328 lokasi, dengan jumlah titik lokasi di Lampung ada 427 lokasi," sebut Rizky Mochamad.
Jumlah tersebut, terbagi dalam tiga prioritas yakni prioritas pertama kategori tanpa memerlukan perluasan jaringan ada 12 lokasi, prioritas kedua kategori pembangunan jaringan kurang dari 200 meter ada 63 lokasi, dan prioritas tiga kategori pembangunan jaringan lebih 200 meter ada 352 lokasi.
Program pengembangan kawasan electrifying agriculture telah dimulai dengan program optimasi lahan non rawa dari Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung, ada 142 lokasi dengan potensi kapasitas daya 0,31 MVA.
Lalu program rehabilitasi sumur jaringan irigasi air tanah dari Kementerian Pekerjaan Umum, Balal Besar Wlayah Sungal Mesuji Sekampung ada 54 lokasi, dengan potensi kapasitas daya 1,24 MVA
Kemudian rencana pengembangan smart farming yang berlokasi di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, akan dibangun pada tahan seluas 1.335 hektare yang dituangkan dalam beberapa roadmap.
Roadmap tersebut yakni rencana jangka pendek sudah selesai pada Juli 2025 dangan perbaikan jaringan sambungan APP eksisting pelanggan dengan pembangunan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta pemasangan SuperSUN.
Rencana jangka menengah dengan pembangunan konstruksi JTM 4,7 kms, JTR (4,1 kms), dan penambahan kapasitas trafo 400 KVA. Rencana jangka panjang bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dan dinas terkait, untuk menyusun rencana infrastruktur jaringan listrik sesuai dengan grand desain smart farming.
Program gerakan listrik masuk sawah di Pringsewu ada 46 lokasi yang tersebar pada 37 desa. PLN UID Lampung mengembangkan konsep PLN Sustainable Agriculture Ecosystem, sebagai solusi pengembangan pertanian di masa depan. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
15466
PLN
459
Kominfo Lampung
411
164
12-Sep-2025
204
12-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia