Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pengantin Baru Ikut Sertifikasi Siap Kawin, Menko PMK: Prioritas Untuk Dapat Kartu Pra Kerja
Lampungpro.co, 21-Dec-2019

Heflan Rekanza 859

Share

JAKARTA (Lampungpro.co): Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sertifikasi siap kawin bertujuan salah satunya menyaring target calon keluarga rumah tangga miskin. Nantinya rumah tangga tersebut bakal menjadi prioritas untuk mendapat Kartu Prakerja. 

"Karena kalau terdeteksi bahwa (pasangan yang datang dari) rumah tangga miskin berpotensi jadi rumah tangga miskin, kita prioritaskan mereka dapat kartu prakerja untuk masuk pelatihan," kata dia, Jumat (20/12/2019) kemarin.

Muhadjir mengungkapkqn, nantinya kedua pasangan tersebut akan dilatih melalui pelatihan khusus. Kemudian disalurkan ke lapangan pekerjaan yang sesuai dengan pelatihan yang dilalui.  Jika ada pasangan yang ingin memulai usaha, pemerintah akan memfasilitasi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Kementerian Koperasi dan UMKM. 

Bahkan menurut Muhadjir, pada rapat kabinet terbatas Presiden RI Joko Widodo menyarankan ada skema KUR khusus untuk pengantin baru. Menurutnya, upaya-upaya ini dianggap penting karena kemiskinan jadi salah satu persoalan di Indonesia yang perlu dipangkas. Salah satu caranya melalui sertifikasi siap kawin yang ia inisiasi itu. 

Muhadjir merinci terdapat 57 juta keluarga di Indonesia. 9,4 persen dari angka tersebut termasuk rumah tangga miskin dan sangat miskin. Jika ditambah keluarga hampir miskin, jumlahnya jadi 16,82 persen.  Lalu ia lanjut menjelaskan angka perkawinan tiap tahunnya di Indonesia yang rata-rata mencapai 1,9 sampai 2 juta pasangan menurut catatan Kementerian Agama. 

Dengan perhitungan ini jika tidak ada upaya tertentu dari pemerintah, diasumsikan oleh Muhadjir angka keluarga miskin di Indonesia bisa kian meningkat. Pasalnya dari kebiasaan sosial dan budaya yang ada, kebanyakan orang akan mencari pasangan dengan tingkat ekonomi yang setara. 

"Bayangkan rumah tangga miskin itu kalau punya rumah tangga baru cenderung buat rumah tangga miskin baru. Ini harus dipotong. Mata rantai kemiskinan. Dan itu harus dimulai diintervensi," ujarnya.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1290


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved