Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Perangi Banjir di Bandar Lampung, Pemkot Bersama BBWS Mesuji Sekampung Mulai Pasang Biopori di Panjang
Lampungpro.co, 13-Nov-2024

Febri 124

Share

Pemkot Bandar Lampung Saat Menanam Biopori di Panjang | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji - Sekampung, mulai memasang seribu biopori dan seribu pohon diawali di Kantor Kecamatan Panjang, Bandar Lampung pada Rabu (13/11/2024).

Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandar Lampung, Budhi Darmawan mengatakan, dengan adanya pembuatan biopori tersebut, diharapkan dapat meningkatkan daya serap air tanah di Bandar Lampung, sehingga dapat menjadi penggendali banjir.

"Banjir itu tidak mudah dan tidak murah untuk diatasi, tapi dengan beberapa langkah yang dimulai ini, diharapkan makin besar dan bisa diikuti oleh seluruh masyarakat, dengan didukung para pengusaha di Bandar Lampung," kata Budhi Darwaman.

Selain penanaman biopori, pembersihan sungai dan penanamn pohon juga sedang digalakkan oleh Pemkot Bandar Lampung, sebagai upaya penanganan banjir.

"Pembersihan sungai dan penanaman pohon ini, diharapkan akan ada dampaknya untuk mengurangi genangan yang ada di Bandar Lampung," ujar Budhi Darmawan

Pemkot Bandar Lampung sendiri, menyediakan 40 alat pembuat lubang biopori yang akan disebarluaskan ke seluruh kecamatan di Bandar Lampung, khususnya pada daerah rawan banjir yang akan mendapatkan jumlah lebih banyak.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji, Roy Panagom mengungkapkan, pemerintah menyumbangkan alat bor mekanik pembuat biopori dengan harga satu unitnya Rp1,5 juta dan telah didistribusikan di 20 lokasi yang tersebar di wilayah Bandar Lampung

"Alat bor mekanik yang telah didistribusikan di 20 lokasi tersbut meliputi Kecamatan Panjang, Bumi Waras, Telukbetuk Timur, Telukbetung Barat, Telukbetung Selatan, Telukbetung utara, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Barat, Tanjungkarang Timur, Langkapura, Kemiling, Rajabasa, dan Tanjung Seneng," ungkap Roy Panagom.

Pemerintah berharap, kegiatan tersebut merupakan upaya yang efektif dalam penanggulanan masalah banjir, karena dengan adanya lubang biopori, dapat memberikan ruang bagi air untuk masuk ke dalam lubang, sehingga dapat mengurangi genangan. (***)

Editor : Febri Arianto
Reportase : Tim Mahasiswa Magang UIN Lampung

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

800


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved